Satu Indonesia Baru Sadar! Tahu Ternyata Tak Boleh Dimakan Orang dengan Kondisi ini, Rumah Sakit Bisa Penuh Kalau Masih Ngeyel

By Virny Apriliyanty, Sabtu, 9 Oktober 2021 | 10:10 WIB
Tahu putih (allybally4b/pixabay)

SajianSedap.com - Banyak orang percaya kalau tahu adalah salah satu makanan paling sehat di dunia.

Bahkan, tahu juga jadi obat panjang umur masyarakat di Jepang, lo.

Tapi, tahu ternyata tak selamanya aman dikonsumsi.

Baca Juga: Bisa Menyesal Sejadi-jadinya! Buah Naga Ternyata Pantang Dimakan Orang dengan Kondisi Ini, Stop Kalau Masih Sayang Nyawa

Soalnya, ada beberapa kondisi yang justru jadi makin buruk hanya dengan konsumsi tahu.

Karena itu, orang dengan kondisi ini dilarang keras makan tahu.

Efek buruknya bisa bikin nyesel seumur hidup.

Tahu Tak Selamanya AmanMeski dianggap bergizi, beberapa makanan ternyata tidak boleh dimakan secara berlebihan oleh penderita asam urat.Melansir Health Line seperti dikutip dari Kompas.com, dalam banyak kasus, penyebab pasti penyakit asam urat atau hiperurisemia tidak diketahui.Dokter percaya kondisi itu mungkin terjadi karena kombinasi faktor keturunan, hormonal, dan makanan.

Baca Juga: Ibu-ibu Sekomplek Bisa Syok Berat! Bukannya Sembuh, Kerokan Bisa Berujung Masuk Rumah Sakit Kalau Tak Perhatikan Hal-hal ini, Ngeri Banget!Nah, melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.

Resep Tahu Goreng Bumbu Manis Ini Memang Sederhana, Namun Rasanya Juara
Berikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai karena bisa menjadi makanan penyebab asam urat: alkohol, bebek, angsa, ikan sarden, makarel, kerang, kepiting, jeroan, dan masih banyak lagi.

Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tahu bisa berubah jadi mengandung purin tinggi. Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.

Baca Juga: Emak-emak Harus Hati-hati, Jangan Lagi Sajikan Roti Tawar dengan Bahan Pelengkap Ini, Hal Buruk Bisa Terjadi Buat Seisi Rumah

Jangan Beli Tahu dengan Ciri Ini

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.

Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.

"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Cara membersihkan tahu (ilustrasi tahu putih)

Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.

Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.

Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.

Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.

Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.

Baca Juga: Pedagang Baik Hati Akhirnya Buka Suara! Bocorkan Jangan Pernah Pilih 2 Menu Ini Kalau Makan di Pecel Lele, Efeknya Bahaya Banget untuk Tubuh

"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.

Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.

Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.

Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.

Baca Juga: Bukannya Sehat Malah Sakit-sakitan, Mulai Sekarang Stop Makan Buah saat Malam Hari Jika Tak Ingin Celaka