Sajiansedap.com - Bagi anda pecinta sayur maka penting untuk anda mengetahui hal berikut ini.
Sayur memang sangat mudah ditemukan di pasar dengan harga relatif murah.
Maka pentingnya memakan sayuran hijau agar tubuh tidak gampang sakit.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), salah satu cara meningkatkan nilai PPH (Pola Pangan Harapan) adalah dengan rutin makan buah dan sayuran.
Tahukah anda, kalau beberapa jenis sayur ini ada baiknya di makan secara mentah.
Manfaat yang akan ada pada tubuh tidak main-main loh.
Penasaran sayur apa saja?
Manfaat Makan Sayur Mentah
Dikutip dari fao.org, PPH sendiri adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama pada tingkat ketersediaan maupun konsumsi pangan.
Tujuan utama penyusunan PPH adalah untuk membuat suatu rasionalisasi pola konsumsi pangan yang dianjurkan, yang terdiri dari kombinasi aneka ragam pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan sesuai cita rasa.
Namun demikian, mengonsumsi buah dan sayuran ternyata tidak bisa sembarangan.
Pasalnya ada beberapa buah dan sayuran yang justru menyehatkan jika dimakan mentah alias lebih baik tidak dimasak sebelumnya. Berikut diantaranya;
1. Brokoli
Alih-alih dimasak terlebih dahulu, brokoli nyatanya akan sangat menyehatkan jika dimakan mentah.
Diketahui, brokoli mengandung antioksidan sulforaphane tinggi, yang membantu mencegah sejumlah penyakit, seperti kanker, diabetes tipe 2, penyakit jantung, peradangan, depresi, dan kondisi berbahaya lainnya.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural Food and Chemistry pada 2008 lalu menemukan bahwa tubuh manusia menyerap sulforaphane lebih cepat ketika brokoli dikonsumsi dalam kondisi mentah.
Studi lainnya yang dipublikasikan pada 2009 menemukan bahwa memasak sayuran dalam beberapa cara, termasuk direbus dan tumis, bisa menurunkan kadar vitamin C di dalamnya.
Jika kita tidak biasa mengonsumsi brokoli dalam kondisi mentah, cobalah dengan mengukus brokoli tentunya dengan waktu yang tidak terlalu lama.
2. Bawang bombai
Bawang bombai memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung antioksidan flavonoid yang bernama quercetin.
Bawang bombai adalah bagian dari famili allium, yang artinya mereka juga mengandung antiplatelet sehingga bisa membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukann bahwa kandungan menyehatkan jantung yang terdapat dalam bawang bombai akan hilang dalam waktu sekitar 30 menit ketika dipanaskan di dalam oven.
Namun, itu juga bergantung pada pengolahannya, apakah bawang tersebut dipanaskan dalam kondisi utuh atau sudah dipotong.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
3. Bawang putih
Sama seperti bawang bombai, bawang putih juga dapat membantu melawan penyakit kardiovaskular dan dapat terpengaruh oleh panas.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry menyebutkan bahwa memanaskan bawang putih dalam suhu 200 derajat Celcius selama 6 menit dapat menekan menekan aktivitas antiplatelet di dalam bawang putih utuh dan secara signifikan kandungannya dalam bawang putih yang dihancurkan.
Sejumlah penelitian, termasuk penelitian yang diterbitkan di Journal of Food Process Engineering pada 2009 menyebutkan bahwa suhu panas dapat menonaktifkan enzim alliinase.
Merebus bawang putih selama 20 menit dapat menekan aktivitas antibakteri, dan hanya satu menit dipanaskan melalui microwave bisa menghancurkan 100 persen kemampuannya melawan kanker.
Menghancurkan bawang putih dan mendiamkannya selama 10 menit sebelum proses pemanasan dapat mengembalikan sebagian daya anti kankernya, tetapi bawang putih yang dimasak tetap berkurang khasiatnya sekitar 30 persen lebih rendah.
Baca Juga: Resep Urap Mentah Enak Dan Sederhana, Aneka Lauk Sehat Dengan Bumbu Kencur
4. Blueberry
Blueberry mengandung jenis antioksidan flavonoid yang sangat tinggi.
Mengonsumsinya dalam kondisi mentah mebuat kita dapat memperoleh khasiatnya secara maksimal.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry pada 2014 menyebutkan bahwa memproses blueberry dengan cara seperti dipanggang atau dibuat menjadi kue dapat menurunkan kadar polifenolnya.
5. Paprika merah
Paprika merah idealnya dikonsumsi dalam kondisi mentah.
Paprika merah merupakan sumber Vitamin C yang baik dan bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kandungan vitamin C di dalamnya bisa mencapai tiga kali lipat vitamin C di dalam jeruk.
Namun, suhu panas dapat menghancurkan nutrisi penting di dalamnya, meskipun tidak seluruhnya.
Menurut review sejumlah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Antioxidants pada 2015, paprika merah juga mengandung antioksidan lebih tinggi daripada paprika lainnya, sehingga mereka lebih kuat dalam melindungi kerusakan oksidatif sel-sel yang memicu terjadinya kanker, diabetes, Alzheimer, dan penyakit lainnya.
Baca Juga: Resep Lumpia Ayam Teriyaki, Camilan Renyah yang Paling Dinanti Untuk Disajikan
6. Kale
Kale mengandung senyawa yang disebut glukosinolat, dan ketika senyawa itu bersentuhan dengan enzim myrosinase mereka akan berubah menjadi senyawa berbeda yang dapat melawan penyakit.
Namun, sejumlah penelitian termasuk review penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 di Frontiers in Nutrition, menunjukkan bahwa dapat menonaktifkan myrosinase.
Jadi, kale yang dimasak tidak memiliki sifat melawan penyakit yang sama seperti kale mentah.
7. Buah Bit
Bit mengandung banyak nutrisi, misalnya lima vitamin esensial, kalsium, zat besi, potasium, dan protein.
Bit juga mengandung serat dan folat tinggi.
Namun, menurut perawat teregistrasi di New York sekaligus pendiri Remedies for Me, Rebecca Park, RN, memasak bit dapat mengurangi kadar folat serta vitamin dan mineral lain yang terkandung didalamnya hingga 25 persen.
Jadi, cobalah mengonsumsi bit mentah dalam bentuk salad sebagai penambah warna, atau bisa juga dikonsumsi dengan menggabungkannya dengan sayur- sayuran mentah atau buah sitrus.
8. Nanas
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Inflammatory Bowel Diseases menemukan bahwa jus nanas segar bisa memberikan khasiat yang lebih efektif dalam menurunkan peradangan dan neoplasia kolon (pertumbuhan jaringan abnormal di sekitar usus besar) pada subjek tikus dengan radang usus besar.
Para peneliti mengaitkan ini dengan kadar enzim bromelain yang tinggi, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan.
Karena penelitian itu dilakukan hanya pada tikus, maka hanya dianggap sebagai temuan awal.
Namun, tinjauan studi yang diterbitkan pada 2017 di Journal of Pakistan Medical Association menunjukkan bahwa bromelain mungkin sama efektifnya dengan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.
Baca Juga: Resep Ancah Sayuran, Sajian Nikmat Dari Perpaduan Ikan Dan Sayuran yang Selalu Digemari
Artikel Telah Ditayangkan di health.grid.id dengan Judul, 8 Makanan yang Lebih Berkhasiat Jika Dimakan Mentah, Sanggup Mengonsumsinya?