Kasih Tau Pembantu di Rumah, Jangan Lagi Masak Daging dengan Cara Seperti Ini Mulai Sekarang, Nikmatnya Gak Bakal Sebanding Sama Bahayanya

By Amelia Pertamasari, Jumat, 19 November 2021 | 18:25 WIB
Cara salah dalam memasak daging. (Shutterstock.com)

SajianSedap.com - Hampir di seluruh penjuru dunia, daging adalah salah satu bahan makanan yang paling banyak disajikan. 

Olahan daging banyak ditemukan di perayaan besar hingga hanya untuk konsumsi sehari-hari.

Banyak orang akan sangat menantikan hidangan ini dan tanpa ragu menyantapnya dengan lahap.

Di Indonesia sendiri, daging banyak ditemukan dalam olahan seperti gulai, rendang, opor, dan lannya.

Baca Juga: Jadi Favorit Banyak Orang, Benarkah Daging yang Dibakar Bisa Picu Kanker? Begini Penjelasan Ahli

Namun, tahukah Anda bahwa mengolah daging tidak bisa sembarangan?

Sebab, salah-salah justru membawa bahaya masuk ke dalam tubuh dan mengancam nyawa orang yang mengonsumsinya.

Berikut ini cara memasak daging yang kurang baik dan harus Anda kurangi mulai sekarang.

 

Apakah Memanggang Dengan Arang atau Sumber Panas Lainnya Karsinogenik?

Banyak orang menganggap memanggang daging adalah hal yang biasa dan daging terasa lebih nikmat.

Terlepas dari popularitasnya, Anda mungkin pernah mendengar desas-desus bahwa memanggang itu buruk bagi kesehatan Anda.

Sayangnya, ada beberapa kebenaran dari rumor tersebut. Memanggang dengan arang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

Apa pun yang terbukti mendorong pertumbuhan kanker dianggap karsinogenik.

Baca Juga: Disebut Makanan Penyebab Leukimia yang Merenggut Nyawa Anak Farhan Hingga Fajar Alexa, Daging Panggang Bisa Picu Tumor

Arang sendiri bukanlah karsinogen, tetapi memasak dengan arang memang memiliki kaitan dengan kanker.

Ada dua alasan utama untuk ini. Risiko pertama penggunaan arang adalah Anda memasak makanan pada suhu yang sangat tinggi, yang kedua adalah bahwa memasak dengan arang menghasilkan banyak asap.

Tentu saja, arang bukan satu-satunya cara untuk memasak makanan pada suhu tinggi.

Selain itu, tidak semua makanan merespon dengan cara yang sama terhadap pemasakan arang, artinya tidak semua jenis pemanggangan arang membawa risiko kanker yang sama.

Bahkan, beberapa jenis pemanggangan arang dianggap sangat aman.

Namun, memasak dengan arang dapat membuat karsinogen pada beberapa makanan.

Saat Anda memanggang daging pada suhu tinggi, Anda menciptakan amina heterosiklik (HCA), yang dikenal sebagai karsinogen.

Mereka terbentuk ketika suhu tinggi menyebabkan asam amino dalam daging bereaksi dengan creatine dalam daging.

Reaksi ini menciptakan tanda arang hitam yang Anda lihat pada makanan dan panggangan.

Itu hanya terjadi ketika Anda memasak daging otot karena mereka adalah satu-satunya makanan yang mengandung creatine.

Daging otot termasuk daging sapi, babi, domba, kambing, kalkun, ayam, dan ikan.

Baca Juga: Kanker Payudara Sampai Sekarang Belum Ada Obatnya, Ibu-ibu Harus Hindari Makan Daging Ini Kalau Tidak Mau Mati Muda, Harus Catat Mulai Sekarang!

HCA juga dibuat saat Anda menggunakan metode memasak daging suhu tinggi lainnya, seperti penggorengan.

Ketika jus daging menetes ke arang dan permukaan panas lainnya, itu menyebabkan nyala api dan asap. Ini menyebabkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) terbentuk. PAH kemudian menempel pada daging yang Anda panggang.

PAH juga dibuat saat daging diasapi. Mereka diketahui mengubah DNA manusia dan dianggap karsinogenik.

Lalu, Apakah memanggang dengan gas lebih aman daripada arang?

Memanggang dengan gas dianggap lebih aman daripada memanggang dengan arang.

Anda membuat lebih sedikit asap saat Anda memasak dengan gas, mengurangi pembentukan PAH.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.

Memanggang gas juga tidak terlalu panas, sehingga mengurangi pembentukan HCA.

Namun, perlu diingat bahwa memanggang gas hanya mengurangi risiko ini tetapi tidak menghilangkannya.

Korelasi Antara Makan Daging Merah dan Kanker

Daging merah dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk peningkatan risiko kanker.

Penelitian telah menunjukkan bahwa daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar dan dubur, dan mungkin terkait dengan peningkatan kanker lainnya.

Penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui mengapa daging merah meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Astaga! Satu Rumah Bisa Sakit-sakitan Hanya Karena PakaiTalenan untuk Potong Sayur dan Daging secara Bersamaan, Peneliti Sudah Ingatkan Bahayanya

Efek Samping Penyebab Kanker dari Pengawet Daging Olahan

Memanggang daging olahan, seperti hot dog dan sosis, juga terkait dengan kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia mengklasifikasikan daging olahan sebagai "karsinogen Kelompok 1" untuk kanker.

Penunjukan Grup 1 berarti bahwa ada sejumlah besar penelitian tepercaya dan dapat diverifikasi yang menghubungkan daging olahan dengan kanker.

Daging olahan telah terbukti meningkatkan risiko kanker kolorektal. Ada beberapa bukti bahwa daging olahan juga dapat meningkatkan risiko kanker perut.

Artikel ini telah tayang di Healthline dengan judul Is Grilling With Charcoal or Other Heat Sources Carcinogenic?