Atom yang sangat tidak stabil ini dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi kesehatan kronis.
Penumpukan radikal bebas berbahaya telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.
Tempe mungkin sangat bermanfaat dibandingkan dengan produk kedelai lainnya.
Satu studi membandingkan isoflavon dalam kedelai dengan isoflavon dalam tempe dan menemukan bahwa tempe memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar.
3. Mengontrol porsi makan
Tempe memiliki kandungan protein yang tinggi.
Satu cangkir tempe (166 gram) menyediakan 31 gram protein.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kaya protein dapat meningkatkan thermogenesis (produksi panas), yang mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh Anda membakar lebih banyak kalori setelah makan.
Diet tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.
Dalam sebuah studi tahun 2014, 20 pria dengan obesitas ditempatkan pada diet protein tinggi yang mencakup protein berbasis kedelai atau berbasis daging.
Setelah 2 minggu, mereka menemukan bahwa kedua diet menyebabkan penurunan berat badan, penurunan rasa lapar, dan peningkatan rasa kenyang.
Artikel ini pernah tayang di Healthline dengan judul Why Tempeh Is Incredibly Healthy and Nutritious
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Daun Kunyit, Menu Sederhana Dengan Balutan Bumbu yang Super Gurih