3. Infeksi Chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi.
Bakteri ini disebarkan melalui kontak seksual.
Wanita yang terinfeksi Chlamydia sering tidak memiliki gejala dan mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sama sekali, kecuali mereka diuji selama pemeriksaan panggul.
Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas.
Beberapa penelitian telah melihat risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti infeksi Chlamydia masa lalu atau saat ini.
Studi tertentu menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di leher rahim yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
4. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang (pil KB)
Ada bukti bahwa minum kontrasepsi oral (OC) untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks naik ketika seorang wanita semakin sering mengonsumsi pil kontrasepsi oral.
Sementara, risiko kanker serviks kembali turun setelah kontrasepsi oral dihentikan, dan kembali normal beberapa tahun setelah berhenti.
Seorang wanita dan dokternya harus mendiskusikan apakah manfaat menggunakan pil KB lebih penting daripada risiko potensialnya.