SajianSedap.com - Kanker serviks menjadi salah satu ancaman tersebar bagi para wanita.
Di dunia, setiap 1 menit ada perempuan yang meninggal karena penyakit ini.
Anda tentu ingat jika salah satu artis yakni Julia Perez juga meninggal akibat mengidap kanker serviks.
Hal ini tentu menjadi kewaspadaan bagi para wanita,karena penyebab kanker serviks ini ternyata dari salah satu kebiasaan sepele yang Anda lakukan.
Ya, ternyata kanker serviks bisa disebabkan oleh kebiasaan sepele ini saat Anda mandi.
Kebiasaan seperti apa? jangan sampai Anda melakukannya lagi.
Kebiasaan Penyebab Kanker Serviks
Indonesia pun termasuk negara dengan kasus kanker serviks cukup tinggi.
Setiap 1 hari, 1 perempuan meninggal akibat penyakit yang juga disebut kanker leher rahim ini.
Meskipun demikian, penyakit ini sebenarnya masih memberikan suatu "keuntungan" bagi calon pengidapnya.
"Kanker serviks itu satu-satunya penyakit kanker yang diketahui penyebabnya, yaitu virus human papilloma.
Perubahannya pun memakan waktu cukup lama, yaitu 10-30 tahun," ujar dr Ulfana Said Umar saat talk show Are You Protected Enough dikutip dari Kompas.com.
Dengan demikian, sebenarnya perempuan memiliki banyak waktu untuk melakukan pemeriksaan dini sebelum infeksi virus HPV tersebut berkembang menjadi kanker.
Jikapun setelah menjalani papsmear diketahui terjadi infeksi HPV atau lesi pra-kanker, maka pasien masih bisa menjalani pengobatan.
Banyak hal yang menyebabkan perempuan berpotensi terkena penyakit ini.
Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, merokok, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga menjadi penyebab lainnya.
Virus ini sebenarnya bisa saja menempel di bibir vagina, di penis, atau di jari tangan (pria atau wanita), dan tidak membahayakan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
HPV baru beraksi ketika terekspos ke dalam leher rahim, yang jaraknya sekitar 10-12 cm dari bibir vagina.
Masalahnya, sebagian perempuan tidak menyadari bahwa kebiasaan mereka bisa menyebabkan virus HPV yang semula berada di luar tersebut masuk ke dalam leher rahim.
Nah salah satunya adalah saat Anda mandi.
Sebagian wanita pasti kerap membersihkan atau menyemprotkan air ke kemaluan.
Hal ini rupanya bisa menjadi jalan masuknya virus.
"Contohnya saja menggunakan air yang kotor untuk membasuh alat kelamin, membasuh dengan douche dengan kondisi air menyemprot ke vagina terlalu kencang, atau memasukkan jari tangan ke dalam vagina (saat masturbasi)," ungkap dr Ulfa.
Perlu diberikan pemahaman pula kepada perempuan bahwa kanker serviks bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual.
Artinya, meskipun belum menikah, jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia pun berpotensi mengembangkan penyakit ini.
Untuk, periksa kebersihan air yang Anda gunakan.
Memang kebiasan mandi ini bukan satu-satunya penyebab kanker serviks menyerang.
Ada penyebab lain yang bisa membuat seseorang terserang kanker serviks.
1. Merokok
Ketika seseorang merokok, mereka dan orang-orang di sekitarnya terpapar banyak bahan kimia penyebab kanker yang mempengaruhi organ selain paru-paru.
Zat berbahaya ini diserap melalui paru-paru dan dibawa dalam aliran darah ke seluruh tubuh.
Wanita yang merokok sekitar dua kali lebih mungkin terkena kanker mulut rahim.
Produk sampingan tembakau telah ditemukan di lendir serviks wanita yang merokok.
Para peneliti percaya bahwa zat ini merusak DNA sel leher rahim dan dapat berkontribusi pada perkembangan kanker serviks.
Merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam memerangi infeksi HPV.
2. Daya tahan tubuh lemah
Sistem kekebalan tubuh penting dalam menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhan dan penyebarannya.
Pada wanita dengan HIV, pra-kanker serviks dapat berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat dari biasanya.
Human immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan AIDS diketahui dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menempatkan orang pada risiko yang lebih tinggi untuk infeksi HPV.
Kelompok wanita lain yang berisiko terkena kanker serviks adalah mereka yang menggunakan obat-obatan untuk menekan respons kekebalan tubuh, seperti wanita yang dirawat karena penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh melihat jaringan tubuh sendiri sebagai benda asing dan menyerang mereka.
3. Infeksi Chlamydia
Chlamydia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi.
Bakteri ini disebarkan melalui kontak seksual.
Wanita yang terinfeksi Chlamydia sering tidak memiliki gejala dan mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sama sekali, kecuali mereka diuji selama pemeriksaan panggul.
Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas.
Beberapa penelitian telah melihat risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti infeksi Chlamydia masa lalu atau saat ini.
Studi tertentu menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di leher rahim yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
4. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang (pil KB)
Ada bukti bahwa minum kontrasepsi oral (OC) untuk waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks naik ketika seorang wanita semakin sering mengonsumsi pil kontrasepsi oral.
Sementara, risiko kanker serviks kembali turun setelah kontrasepsi oral dihentikan, dan kembali normal beberapa tahun setelah berhenti.
Seorang wanita dan dokternya harus mendiskusikan apakah manfaat menggunakan pil KB lebih penting daripada risiko potensialnya.
5. Kehamilan
Wanita yang memiliki 3 atau lebih kehamilan penuh memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Diperkirakan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan paparan infeksi HPV dengan aktivitas seksual.
Penelitian telah menunjukkan perubahan hormon selama kehamilan yang mungkin membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV atau pertumbuhan kanker.
Pemikiran lain adalah bahwa wanita hamil mungkin memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, memungkinkan infeksi HPV dan pertumbuhan kanker.
Selain itu, lebih penting adalah menjaga pola hidup dan pola makan.
Pasalnya sel kanker juga bisa dihilangkan dengan kebiasaan sehatyang tentunya lebih murah dibandingkan dengan pengobatan.
Ingat, pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca Juga: Kanker Usus Renggut Nyawa Aktor ini Di Puncak Karir, Terungkap Minuman Favorit Sejuta Umat Bisa Jadi Penyebab UtamanyaArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kebiasaan Buruk yang Memicu Kanker Serviks