SajianSedap.com - Anda yang suka makan kol mentah harus waspada sejak sekarang.
Ya, orang Indonesia termasuk suka banget makan kol mentah sebagai lalapan, lo.
Soalnya, kol mentah punya tekstur renyah dan rasa yang cukup manis.
Tapi, kol sebenarnya paling baik jika diolah terlebih dahulu.
Ada dampak bagi tubuh kalau kita mengonsumsi kol dalam keadaan mentah.
Yuk, cari tahu.
Dampak Tak Terduga Sayur Kol
Melansir dari Grid.id, menurut Scientific American, memasak sayuran yang tergolong kelompok cruciferous seperti brokoli, kol dan kubis bisa membantu pelepasan indole, komponen organik yang bisa memerangi kanker pra-kanker.
Banyak pula orang yang mengonsumsi kol dengan cara digoreng.
Namun, hal tersebut akan berdampak buruk dan dapat memicu terjadinya obesitas.
Pasalnya kol goreng secara otomatis mengandung lemak jenuh.
Selain lemak jenuh ada pula kolestrol jahat yang berasal dari minyaknya.
Bukan hanya berbahaya saat digoreng, tahu kah anda mengonsumsi kol secara mentah juga bisa mendatangkan bahaya bagi tubuh.
Kol yang dikonsunsi secara mentah juga bisa menyebabkan masalah pencernaan bagi sebagian orang.
Pasalnya kol mengandung beberapa zat yang dapat menyebabkan perut seseorang menjadi kembung.
Hal tersebut bisa terjadi apabila anda mengonsumsi kol dengan cara berlebihan.
Meski begitu, bukan berarti anda tak bisa mengkonsumsinya mentah.
Anda boleh saja mengkonsumsinya mentah namun dalam jumlah yang wajar untuk menghindari risiko masalah pencernaan yang tidak diinginkan.
Orang-orang yang Tak Boleh Makan Kol
Kol memang sayuran yang sangat sehat dan punya banyak nilai gizi.
Namun Anda tidak boleh memakannya sembarangan mulai sekarang.
Orang dengan penyakit ini ternyata tidak boleh makan kol.
Salah-salah bisa menyebabkan nyawa melayang!
1. Diare
Apakah Anda sedang menderita diare?
Jika iya, sebaiknya jangan dulu makan kol ya Sase Lovers.
Hal ini bukan tanpa alasan.
Dilansir dari SF Gate, kol mengandung 5,8 gram serat per porsi 1 cangkir menurut Michigan State University.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Serat tidak larut dalam kol meningkatkan pergerakan limbah di saluran pencernaan Anda.
Makan terlalu banyak serat dapat menyebabkan gejala diare atau menyumbat usus Anda.
Hal ini tentu tidak baik bagi penderita diare.
Makan kol justru akan memperparah diare yang sedang diderita.
Selain itu, individu yang menjalani pengobatan kanker perlu menghindari makan kol.
Sayuran ini dapat memperburuk diare yang sering disebabkan oleh kemoterapi.
Jadi sementara Anda tak boleh makan kol lagi jika sedang menderita diare.
Anda bisa menggantinya dengan sayuran lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
2. Perut Kembung
Masih seputar perut, Anda yang sedang kembung tidak boleh makan kol juga.
Kol mengandung sejumlah besar riffinosa, gula yang tidak dapat dicerna.
Gula ini adalah jenis karbohidrat kompleks yang melewati usus Anda tidak tercerna dan dapat menyebabkan perut kembung.
Gejala lain yang terkait dengan perut kembung yang mungkin terjadi setelah makan kol termasuk bersendawa, ketidaknyamanan perut dan kembung.
Jadi Anda yang sedang merasa kembung jangan makan kol dulu.
Sayur kol justru bisa memperparah keadaan Anda.
3. Hipotiroid
Penyakit hipotiroid adalah kelainan yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid.
Biasanya penyakit ini akan menyerang wanita berusia lanjut.
Anda yang sedang menderita penyakit ini juga dilarang makan kol.
Mengkonsumsi kol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan hipotiroidisme, menurut Linus Pauling Institute.
Kekurangan yodium ditambah dengan konsumsi kol yang tinggi, seperti 1.000 hingga 1.500 gram per hari, dapat mengakibatkan kekurangan hormon tiroid.
Glukosinulat adalah senyawa yang mengandung belerang dan nitrogen yang banyak terdapat pada kol.
Reaksi kimia dengan senyawa ini dapat mengganggu produksi hormon tiroid Anda.
Hal ini menyebabkan pelepasan ion tertentu yang bersaing dengan penyerapan yodium.
Karena itu, sebaiknya Anda yang menderita penyakit ini tidak makan kol terlebih dahulu.
4. Mengonsumsi Obat Tertentu
Bagi Anda yang sedang dalam pengobatan tertentu, sebaiknya jangan mengonsumsi kol.
Kol mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi, vitamin yang membantu pembekuan darah Anda.
Makan terlalu banyak kol dapat mengganggu obat pengencer darah.
Satu cangkir kol hijau mengandung 53 mikrogram vitamin K, sedangkan satu porsi kol merah mengandung 34 mikrogram.
Konsultasikan dengan dokter Anda tentang mengonsumsi makanan vitamin K jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah.