SajianSedap.com - Beberapa dari Anda pasti punya stok daging di rumah bukan?
Ya, selama ini daging dikenal bisa menjadi sumber protein untuk tubuh.
Namun, walau begitu mengolah daging tidak lah mudah.
Sebab kalau sampai salah mengolah, daging malah jadi alot dan keras.
Maka itu banyak orang yang memilih menggunakan panci presto, agar bisa bikin daging jadi empuk.
Namun, kini Anda bisa kok bikin daging jadi empuk dengan pakai daun ini.
Cara Membuat Daging Empuk Tanpa Presto
Cara membuat daging empuk tidaklah terlalu sulit. Selain bisa menggunakan bahan-bahan alami, yang perlu diperhatikan adalah teknik memotongnya.
Dikutip dari buku “Olahan Spesial Sapi & Kambing” (2012) oleh OCTAVIYANTI SITOMPUL , RN Superchef terbitan Galang Press Media Utama, ada lima cara yang bisa digunakan untuk membuat daging empuk.
Apa saja? Berikut ulasannya.
1. Bungkus daging dengan daun pepaya
Untuk membuat daging empuk, Anda bisa memanfaatkan daun pepaya. Untuk diketahui daun pepaya mengandung enzim papain yang bisa melunakkan daging.
Caranya adalah dengan membungkus rapat-rapat daging dengan daun pepaya. Jika ingin hasil yang jauh lebih maksimal, Anda bisa memarkan lebih dulu tulang daun pepaya yang akan digunakan.
Kemudian bungkus daging dengan daun pepaya dan diamkan selama 1 jam. Gunakan daging yang masih utuh atau belum dipotong-potong, supaya daging bisa lebih lunak secara keseluruhan.
2. Gunakan buah nanas
Selain daun pepaya, bahan alami lainnya yang bisa digunakan untuk membuat daging empuk adalah buah nanas.
Cara membuat daging menjadi empuk dengan buah nanas adalah dengan Memarinasinya. Pasalnya nanas mengandung enzim bromelain yang berfungsi membuat bahan makanan seperti daging menjadi basah dan lunak.
Langkah-langkah yang perlu Anda lakukan adalah potong-potong daging terlebih dahulu, lalu cuci hingga bersih.
Kemudian parut buah nanas secukupnya dan lumurkan secara merata ke seluruh bagian daging. Diamkan sebentar, lalu rebus daging bersama parutan nanas dengan air biasa hingga mendidih. Setelah itu, daging pun siap diolah.
Jangan terlalu lama saat memarinasi daging sebab nanas memiliki kandungan asam yang tinggi. Bisa membuat daging hancur dan sangat mudah terurai.
3. Rebus dengan sari santan
Cara membuat daging empuk selanjutnya adalah dengan merebusnya bersama sari santan hingga mendidih.
Untuk melunakkan 1 kilogram daging, gunakan sari santan dari 1 buah kelapa. Selain membuat empuk, cara ini juga akan menambah cita rasa pada daging sebab daging telah menyerap santan sebelum diolah.
4. Potong daging secara melintang
Tidak hanya penggunaan bahan-bahan alami pada daging, teknik memotong juga bisa berpengaruh pada keempukan daging.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Untuk membuat daging menjadi empuk, potonglah daging secara melintang atau melawan serat, sehingga seratnya mudah terurai.
Sebaliknya jika memotong searah dengan serat, daging akan susah empuk walaupun dimasak dalam waktu yang lama sekalipun.
5. Gunakan pemukul khusus daging
Yang terakhir Anda bisa menggunakan alat pemukul khusus daging yang banyak dijual di pasaran.
Alat ini berbentuk seperti martil dengan desain bentuk khusus di bagian ujung pemukulnya.
Cara cukup mudah yakni pukulkan alat tersebut ke permukaan daging yang sudah dipotong. Sebagai catatan, sebaiknya daging tidak dipukul terlalu keras. Karena jika dipukul terlalu keras bisa membuat tekstur daging rusak dan menjadi tidak menarik ketika nanti diolah.
Cara Simpan Daging yang Benar
Menyimpan daging memang tak bisa sembarangan.
Karena kalau sembarangan malah bisa jadi terkontaminasi bakteri.
Supaya tidak bingung bagaimana cara menyimpan daging dengan benar, yuk simak tips yang dilansir dari Kompas.com, berikut ini.
1. Lihat warna daging
Tanda daging dalam kondisi segar dan dapat disimpan dalam waktu lama yakni warnanya merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas.
Jikalau daging mengalami perubahan warna, itu berarti tidak dapat disimpan lama di lemari es atau bahkan tak layak untuk dikonsumsi.
Jadi hendaknya Anda memperhatikan kualitas daging, hindari yang berwarna gelap.
Diketahui daging berwarna gelap bisa disebabkan ternak kurang istirahat sebelum dipotong, sehingga memengaruhi warna dan keempukan daging.
2. Potong daging dan masukkan ke dalam plastik food grade
Sebelum dimasukkan ke kulkas, sebaiknya daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi.
Setelah itu, masukkan ke sembarang wadah, simpan daging dalam plastik food grade.
Hindari menggunakan kantong kresek apalagi yang berwarna-warni.
3. Pisahkan daging dengan jeroan
Tahap pemisahan daging dengan jeroan ini sangat penting, sebab jeroan lebih cepat rusak dibanding daging.
Oleh karena itu disarankan untuk menyimpan di plastik dan freezer yang berbeda.
Alasan daging dan jeroan harus dipisah dalam freezer yang berbeda ini untuk menghindari adanya kontaminasi silang.
4. Suhu yang tepat
Daging yang disimpan di kulkas bagian refrigerator dapat bertahan 3-4 hari.
Sementara jika di dalam freezer pada temperatur di bawah -180C daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.
Diketahui temperatur -18 derajat celcius menyebabkan seluruh air di dalam daging membeku sehingga tidak dapat dimanfaatkan mikroba untuk tumbuh.
5. Jangan memasukkan daging beku yang sudah encer ke dalam freezer
Ketika mengeluarkan daging dari kulkas, disarankan untuk dilakukan secara bertahap.
Caranya yakni pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian refrigerator lemari es dan biarkan sampai mencair.
Setelah itu, keluarkan daging dari bagian refrigerator dan daging dapat dimasak.
Perlu dicatat bahwa tidak boleh memasukkan kembali daging beku yang telah encer ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga cair.
Sebab, dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan.
Nah, pastikan Anda mengikuti tips di atas ketika menyimpan daging ya, supaya kualitasnya tetap terjaga.
Baca Juga: Biar Rasanya Jadi Nikmat, Perhatikan Hal Ini Dulu Kalau Mau Mengolah Daging Sapi untuk BBQ
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, 5 Cara Membuat Daging Empuk, Cukup Pakai Bahan Alami