Pada 2000, sebuah studi yang meneliti ekstrak tanaman obat India menemukan bahwa kayu manis dapat membantu melindungi diri kita dari HIV.
Para ilmuwan menguji 69 ekstrak di laboratorium.
Cinnamomum cassia, atau kulit kayu manis, dan Cardiospermum helicacabum, yang merupakan pucuk dan buah kayu manis, ditemukan paling efektif dalam mengurangi aktivitas HIV.
Dalam sebuah studi laboratorium 2016, para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak kayu manis menunjukkan aktivitas anti-HIV.
Bukan berarti makanan yang mengandung kayu manis dapat mengobati atau mencegah HIV.
Tapi, estrak kayu manis suatu hari nanti dapat menjadi bagian dari terapi HIV.
8. Membantu mengobati luka kronis
Manfaat manis mungkin bisa menjadi bagian dari obat untuk mengobati luka yang terinfeksi bersama dengan peppermint.
Penelitian tahun 2015 mengatakan bahwa para ilmuwan telah menemukan cara untuk mengemas senyawa antimikroba dari peppermint dan kayu manis ke dalam kapsul kecil yang dapat membunuh biofilm bakteri dan secara aktif meningkatkan penyembuhan luka.
Dengan cara ini, peppermint dan kayu manis mungkin bisa menjadi bagian dari obat untuk mengobati luka yang terinfeksi.
Selain dibuat menjadi campuran teh, beberapa cara lain untuk mengonsumsi kayu manis ini juga bisa Anda coba.