Perlu diketahui sebelumnya bahwa World Health Organization (WHO) menyebut bahwa jumlah kematian akibat peningkatan kolesterol mencapai angka 2,6 juta dalam satu tahun di dunia.
Apabila tidak ditangani sesegera mungkin, tentu akan menjadi masalah yang sangat serius, hingga dalam kasus terparahnya adalah bisa meninggal.
Istilah medis yang sering digunakan untuk menggambarkan keadaan tingginya kadar kolesterol dalam darah adalah hiperkolesterolemia.
Menjawab permasalahan ini, sebuah tim mahasiswa asal UGM membuat inovasi dengan mengembangkan suatu formulasi berupa nanopartikel ekstrak dari daun kirinyuh.
Daun kirinyuh ini sebagai kandidat obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol.
Bagaimana hasilnya?
Penelitian Tentang Daun Kirinyuh
Melansir dari laman resmi UGM via KOMPAS.com, tim ini beranggotakan Shafira Salwa Salsabil (Kedokteran Hewan, 2019) sebagai ketua, Raden Roro Prakasita B. L. (Kedokteran Hewan, 2019), Vania Putri Ardana (Kedokteran Hewan, 2019), Inarotul Wardah Pratiwi (Kimia, 2018), dan Rizky Aprilia Widianti (Kimia, 2018).
Kemudian, ada juga Anggi Muhtar Pratama sebagai dosen pendampingnya.
Shafira memaparkan bahwa penelitian ini berawal dari diskusi yang membahas kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi daun kirinyuh sebagai obat herbal alami untuk mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya adalah hiperkolesterolemia.