Ketika kita beristirahat, tubuh akan memperbaiki DNA, menambah kadar vitamin, serta menghasilkan antioksidan.
Makanya, kita sebaiknya tidak lagi bermain HP sebelum tidur yang membuat tidur jadi makin malam.
Pasalnya di zaman sekarang ini, begadang karena beramin HP atau game sudah menjadi gaya hidup. Riset menunjukkan bahwa orang yang mempunyai gaya hidup sehat memiliki persentase sebesar 67 persen lebih rendah untuk terhindar dari penyakit jantung, lo.Gaya hidup sehat antara lain ialah melakukan olahraga, makan makanan bergizi, cukup istirahat dan lain-lain.2. Terlalu StresSaat seseorang mengalami stres berlebih, maka kortisol dan adrenalin yang membuat gula darah akan naik serta pembuluh darah juga akan mengeras.Untuk melihat efek stres ini, peneliti melakukan riset terkait stres dan efeknya dengan meneliti sebanyak 21 orang yang menderita penyakit jantung.Mereka memberikan pelatihan tentang kesehatan jantung dan memberi tahu tentang cara meditasi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Hasilnya menunjukkan bahwa setelah lima tahun, mereka yang melakukan meditasi mengalami penurunan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian.Bahkan, ada penurunan hingga 50 persen dalam hal serangan jantung, lo.3. Kurang BahagiaPara ilmuwan melakukan sebuah penelitian dengan meminta sekelompok orang dengan risiko penyakit jantung untuk menyelesaikan tes.Tes ini mengukur kesejahteraan, optimisme, dan kepuasan hidup. Peserta diteliti selama 25 tahun.Peneliti kemudian menemukan fakta kalau orang yang paling bahagia dan paling optimistis hanya memiliki sepertiga risiko penyakit jantung daripada peserta lainnya.Peserta dengan risiko penyakit jantung tertinggi pun bahkan berhasil memotong separuh dari risiko penyakit jantung saat merasakan kebahagaiaan dan optimisme.Hal itu mungkin dikarenakan orang yang bahagia dan optimistis selalu mengharapkan masa depan dan cenderung mempersiapkan diri dengan gaya hidup yang lebih sehat.
Gejala Serangan Jantung Saat Tidur
Ya, waktu serangan jantung memang kerap terjadi saat penderita tengah tertidur lelap.
Menjadi lebih bebahaya, serangan jantung kerap juga tanpa disertai sinyal pendahuluan.
Kalaupun ada, para penderita sering tak menyadarinya.