SajianSedap.com - Percayakah Anda dengan diet golongan darah?
Ya, belakangan diet golongan darah sedang viral dan dipercaya mampu mengatasi berbagai penyakit, lo.
Pasalnya, golongan darah manusia dipercaya menentukan reaksi tubuh akan makanan tertentu.
Nah, ternyata bahkan ada golongan darah yang diminta sering sering minum susu, lo.
Tujuannya supaya sehat sampai masa mendatang.
Yuk, cari tahu
Aturan Makan Golongan Darah
Dari beragam cara diet, salah satu yang dianggap paling tepat yaitu diet sesuai golongan darah manusia.
Diet ini diulas tuntas dalam buku Eat Right for Yor Type karya Peter J’Adamo, seorang ahli nutrisi dari Amerika Serikat yang memfokuskan konsumsi makanan yang wajib dimakan dan sebaiknya dihindari golongan darah tertentu.
Menurutnya, setiap golongan darah memiliki kebutuhan berbeda terkait asupan nutrisi dalam tubuh.
Berikut ini ulasannya:
Golongan Darah A
Golongan darah ini merupakan golongan darah yang paling dianjurkan rutin mengonsumsi bahan makanan nabati.
Di antaranya sayuran, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian sebagai bahan dasar menu harian.
J'Adamo juga menganjurkan bahan makanan yang segar dan organik, disebabkan orang dengan golongan darah A memiliki sistem kekebalan tubuh yang sensitif.
Golongan Darah B
Golongan darah B disebut juga dengan golongan nomad.
Bisa dibilang, pola makannya cukup seimbang antara hewani dan nabati.
Orang bergolongan darah B disarankan untuk mengonsumsi makanan berbasis sayuran hijau, telur, daging kambing, dan produk susu rendah lemak.
Sebaliknya, pemilik golongan darah B sebaiknya menghindari ayam, jagung, gandum, kacang-kacangan, tomat dan biji wijen.
Golongan Darah AB
Sama seperti golongan darah B, golongan darah AB juga cukup seimbang antara anjuran makanan nabati dan hewaninya.
Namun, jenisnya saja yang berbeda.
Golongan darah AB alias golongan “enigma” disarankan untuk banyak menyantap hidangan laut, tahu, produk susu seperti yoghurt atau kefir, dan sayuran hijau.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Menurut J'Adamo, orang bergolongan darah AB juga berisiko memiliki asam lambung sehingga sebaiknya menjauhi minuman berkafein, alkohol dan daging asap.
Golongan Darah O
Inilah golongan darah tertua sehingga sering disebut golongan “hunter” alias pemburu.
Orang bergolongan darah O disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan produk hewani seperti daging, unggas, dan ikan serta sayuran.
Lebih lanjut, J'Adamo juga merekomendasikan konsumsi suplemen karena orang dengan golongan darah O rentan mengalami masalah pada perut.
Golongan Darah yang Rentan Terkena Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin.
Insulin sendiri adalah hormon yang berfunsi untuk membantu sel-sel tubuh mengambil gula dari darah dan mengubahnya menjadi energi.
Dilansir Health Line, diabetes tipe 1 adalah penyakit yang dianggap sebagai penyakit autoimun di mana tubuh penderita menyerang sel-sel di pankreas.
Akibatnya, tubuh menjadi tidak dapat memproduksi insulin.
Sedangkan diabetes tipe 2 adalah ketika tubuh menjadi resisten terhadap hormon insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin.
Beberapa peneliti sempat berpikir bahwa diabetes tipe 2 mungkin juga termasuk gangguan autoimun.
Tetapi, anggapan itu kurang kuat.
Jadi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana perkembangannya.
Mengenai hubungan antara golongan darah dengan penyakit diabetes, beberapa penelitian berikut mencoba menerkanya:
1. Sebuah studi pada 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Chronic Diseases, menemukan bahwa dalam kelompok masyarakat yang terdiri dari 424 orang, golongan darah O dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, sedangkan golongan darah B dikaitkan dengan peningkatan risiko.
2. Studi pada 2020 lainnya yang diterbitkan dalam Journal Public Health Genomics, meneliti 750 partisipan dan menemukan bahwa risiko terkena diabetes tipe 2 lebih tinggi pada pemilik golongan darah A daripada yang memiliki golongan darah lainnya.
3. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Hematology and Blood Disorders pada 2017 dari Pakistan, para peneliti menemukan hasil yang serupa.
Di mana, para ahli menemukan bahwa dalam 2.258 mahasiswa, kelompok partisipan dengan golongan darah B lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes dibandingkan dengan pemilik golongan darah lainnya.
Sebuah studi besar yang diterbitkan dalam Journal Diabetologia pada Maret 2015, menunjukkan bahwa dari 82.104 wanita, partisipan dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah untuk diabetes tipe 2.
Sementara, pemilik golongan darah A dan golongan darah B terbukti mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit diabetes.
Ingatlah bahwa secara keseluruhan, data mengenai golongan darah dan hubungannya dengan diabetes ini masih sangat bertentangan dan memerlukan penelitian lanjut.