Ia menuturkan dalam Eating Well, bahwa kentang memiliki dua jenis glikoalkaloid (racun alami) yaitu solanin dan chaconine.
Kentang yang berwarna hijau bukan berasal dari klorofil melainkan warna hijau itu merupakan indikasi bahwa konsentrasi glikoalkaloid tinggi.
Harris-Pincus juga menegaskan bahwa kentang sear seharusnya tidak terlihat bertunas atau memiliki warna hijau pada kulitnya.
Maka dari itu, jika Anda menemukan kentang sudah berubah warna jadi hijau itu termasuk peringatan untuk tidak mengolahnya.
Kentang yang bertunas atau berwarna hijau memiliki kadar racun yang tinggi dan tidak aman lagi untuk dikonsumsi.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Bahaya Kentang Bertunas
Menurut seorang spesialis Diana M. Pei, Pharm. D., dilansir dari Eating Well, kandungam solanin dan chaconine dapat menyebabkan gejala seperti muntah, sakit perut, buang air besar tidak teratur.
Selain itu, kita juga bisa terkena diare, sakit kepala, brain fog, kemerahan pada kulit, kebingungan dan demam.
Usut punya usut, ada beberapa kasus kematian dilaporkan setelah makan kentang beracun, tetapi umumnya gejala ini bisa diobati di rumah.