SajianSedap.com - Dibanding dengan daging ayam biasa, memasak ayam kampung memang sudah-susah gampang.
Susahnya tak bisa asal direbus karena hasilnya bisa saja masih alot.
Namun tidak sesulit yang dibayangkan, karena tak perlu kok menggunakan panci presto.
Ada salah satu trik yang bisa Anda coba untuk membuat ayam kampung olahan Anda bisa empuk dan tidak alot.
Cara ini pun pernah dipraktekkan oleh Chef Juna 'Master Chef' dalam sebuah tantangan.
Tidak sulit, karena trik ini hanya memanfaatkan garam di dapur Anda.
Jadi Anda tak perlu menggunakan presto ataupun berbagai bahan tambahan lain.
Lantas seperti apa metode ini?
Simak ulasan lengkapnya.
Cara Memasak Ayam Kampung Tanpa Presto
Dalam salah satu tantangan di babak tiga besar MasterChef Indonesia season 6 episode Sabtu (7/3/2020), Chef Juna memperagakan proses memasak lima hidangan ala Jepang menggunakan ikan kinki yang mahal.
Ikan tersebut sebelumnya telah diproses menggunakan teknik brine.
Apa itu brine?
Brine adalah salah satu teknik memasak yang merendam daging dalam larutan garam sebelum proses memasak.
Proses brine akan memberikan rasa lengas yang berbeda pada daging yang akan dimasak.
Dilansir dari Masterclass, larutan garam akan membuat serat otot dan protein dalam daging terpisah satu sama lain dan membuat daging bisa menyerap dan menyimpan lebih banyak cairan.
Hal ini akan membuat daging yang tak memiliki banyak lemak jadi lebih empuk serta nantinya mengurangi waktu pemasakan.
Prosesnya Proses brine sendiri cukup sederhana.
Dilansir dari The Spruce Eats, daging sebenarnya sudah mengandung larutan garam.
Dengan merendam daging ke dalam cairan yang punya kandungan garam cukup tinggi, membuat larutan tersebut akan terserap ke dalam daging.
Rasa tambahan yang dimasukkan dalam larutan brine juga akan terbawa masuk ke dalam daging.
Karena daging yang direndam sudah mengandung banyak cairan, maka bentuk daging akan tetap bertahan seperti itu ketika dimasak nanti.
Daging apa saja? Hampir semua jenis daging bisa diolah dengan teknik brine.
Namun biasanya adalah daging yang punya sedikit cairan di dalamnya dan berpotensi untuk menjadi kering ketika dimasak, sebut saja seperti daging kalkun, ayam, daging babi, ikan halibut, dan steak.
Lama proses Lama proses brine juga bermacam-macam.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Tergantung sebesar apa daging tersebut dan sekering apa dagingnya.
Misalnya, untuk udang memerlukan waktu selama 30 menit saja.
Sementara untuk ayam utuh harus 4-5 jam.
Lain lagi dengan kalkun, harus selama 12 jam.
Paha babi sekitar 12 jam juga.
Sementara ayam potong sekitar 1-2 jam saja.
Caranya pun mudah.
Pertama, siapkan air dan garam.
Untuk perbandingannya, Anda bisa menggunakan ¼ gelas garam ke dalam empat gelas air.
Untuk penggunaan yang cukup banyak, perbandingan lebih mudahnya adalah satu gelas garam untuk setiap galon air.
Anda juga bisa menambahkan bumbu dan rempah apapun yang diinginkan untuk menambah rasa dan aroma pada daging nantinya.
Rebus larutan garam dan aduk sampai garam larut.
Lalu dinginkan hingga benar-benar dingin.
Jangan tuang larutan garam yang masih panas pada daging. Setelah selesai membuat larutan garam, masukkan daging ke dalamnya.
Tempatkan di wadah tertutup.
Pastikan daging terendam semua dengan larutan garam, jangan sampai ada bagian yang keluar dari permukaan air.
Letakkan wadah dengan daging di dalamnya ke dalam kulkas.
Jika proses brine Anda rasa sudah cukup, keluarkan wadah.
Tiriskan daging dan keringkan menggunakan lap bersih.
Untuk daging ayam, jika Anda ingin mendapatkan kulit yang renyah dan kecokelatan, setelah ayam ditiriskan lalu bungkus menggunakan alumunium foil atau plastik dan simpan di kulkas semalaman atau setidaknya 12 jam.
Cara ini pun bisa membuat daging ayam kampung Anda menjadi empuk dan tidak alot.
Bagaimana tertarik mencoba?Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Brine, Teknik yang Digunakan Chef Juna di MasterChef Indonesia