SajianSedap.com - Indonesia memiliki beragam pangan, salah satu diantaranya yakni seafood yang menjadi hidangan favorit masyarakat Indonesia.
Menurut laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), angka konsumsi ikan nasional tahun 2020 sebesar 56,39 kg/kapita.
Angka ini naik 3,47% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 54,5 kg/kapita.
Seiring meningkatnya konsumsi produk seafood di Indonesia, Yayasan WWF Indonesia bekerja sama dengan Rotary Bali Pecatu District 3420, dan berbagai komunitas lain di Bali menyelenggarakan kampanye seafood ramah Lingkungan dengan tema Bé Sustainable, Be a Smart Seafood Love.
Kampanye publik ini dilaksanakan secara langsung di area Terrace Hub Plaza Renon, Bali pada 25-26 Juni 2022.
Sesederhana arti tema yang diusung, jadilah pecinta seafood yang pintar, Yayasan WWF Indonesia mengajak para konsumen seafood untuk dapat lebih bijak dalam pemilihan produk seafood yang akan dibeli.
Selain itu, Bé yang mengandung arti daging-dagingan dalam Bahasa Bali menekankan untuk memilih daging ikan yang berkelanjutan atau ramah lingkungan.
Melihat pada kebiasaan konsumen di Indonesia, keputusan pemilihan produk seafood kebanyakan ditentukan oleh lokasi, kualitas barang dan pelayanan, brand, dan nilai sosial.
Baca Juga: Resep Udang Tumis Kacang Polong, Menu Makan Malam Dengan Sedikit Bahan Namun Rasanya Enak!
Belum ada faktor keberlanjutan, tetapi konsumen sangat menghargai pasar/restoran yang dapat memberikan mereka informasi lengkap terkait seafood dari segi gizi, kebersihan, rasa, dan asal-usul.
Terlebih pada masyarakat Bali yang hidupnya lebih dekat dengan nilai-nilai penghormatan terhadap lingkungan, perihal kelestarian laut, sumber daya ikan, dan seafood yang bertanggung jawab adalah isu yang tak begitu asing di kalangan lokal (Yogiawan, 2014).
Merujuk pada kajian Yayasan WWF Indonesia tahun 2020 terhadap kesadartahuan dan preferensi 500 konsumen akan produk seafood di 5 kota besar antara lain Jakarta, Denpasar, Surabaya, Makassar, dan Medan, tercatat bahwa lebih dari 90% konsumen sepakat bahwa sertifikat atau ekolabel keberlanjutan pada produk perikanan menjamin ketersediaan produk perikanan di masa depan dengan menjaga agar aktivitas perikanan tidak merusak ekosistem serta tidak menangkap berlebihan.