SajianSedap.com - Arem-arem adalah salah satu jajanan tradisional yang digemari banyak orang.
Arem-arem merupakan makanan berupa nasi berisi sayuran atau sambal goreng yang dibungkus dengan daun pisang.
Arem-arem populer sebagai makanan pengganti sarapan.
Dari segi penampilan, arem-arem serupa dengan lemper karena keduanya sama-sama dibungkus dengan daun pisang.
Namun biasanya arem-arem memiliki ukuran lebih besar daripada lemper.
Perbedaan lemper dan arem-arem juga ada pada isiannya, arem-arem biasanya lebih basah daripada lemper.
Selain itu cara pembuatan arem-arem dinilai lebih rumit karena melalui pengukusan kembali.
Selain itu, proses harus dilakukan dengan benar agar hasilnya pulen.
Untuk mendapatkan arem-arem yang pulen ternyata ada tips mudahnya, lo.
Anda hanya harus mengikuti beberapa tips berikut ini, dijamin arem-arem akan senikmat buatan pedagang.
Lihat berikut ini cara membuat arem-arem.
Tips dan Cara Membuat Arem-arem
Berikut tips pembuatan arem-arem seperti yang disampaikan oleh Chef Lucky P. Nugraha dari The Jayakarta Hotel Bandung. Ini untuk mengurangi faktor kegagalan dalam membuat arem-arem.
1. Lakukan aron dengan benar
Arem-arem tidak dibuat dengan cara direbus melainkan dikukus, sehingga beras yang digunakan pun harus dimasak dulu dengan cara diaron.
“Harus diaron dulu, soalnya pada dasarnya arem-arem itu seperti lontong, bukan seperti ketupat yang langsung dimasukkan ke dalam cetakannya,” terang Lucky pada Kompas.com, Jumat (9/7/2021).
Proses aron beras ini harus dilakukan dengan benar karena akan berpengaruh pada tekstur dan kualitas arem-arem nantinya.
Aron merupakan salah satu teknik memasak nasi hingga setengah matang. Lalu nasi perlahan diaduk sambil dituangkan air panas.
Setelah itu barulah nasi aron bisa dibungkus dengan daun pisang untuk arem-arem, kemudian dikukus hingga matang.
2. Jaga tekstur nasi
Proses mengukus arem-arem ini yang akan memasak nasi hingga benar-benar matang.
Maka dari itu, kamu harus menjaga tekstur nasi agar jangan sampai terlalu lembek atau terlalu keras ketika diaron.
Jika terlalu lembek, maka arem-arem pun akan terlalu lembek dan tidak bisa mempertahankan bentuknya.
Sementara jika masih terlalu keras, alias belum setengah matang ketika diaron, nantinya arem-arem tidak akan matang sempurna.
3. Lemaskan dulu daun pisang
Selanjutnya adalah lemaskan daun pisang sebelum digunakan untuk membungkus arem-arem.
Tujuannya agar lebih mudah untuk membungkus nasi.
Cara melemaskannya bisa dengan cara dikukus atau dibakar sebentar saja. Bisa juga dijemur untuk menjaga agar daun tidak “overcooked”.
4. Jaga tingkat kematangan mi
Jika kamu menggunakan mi untuk membuat arem-arem, pastikan untuk menggunakan mi basah dengan tekstur yang tepat.
“Untuk mi-nya dimasak lebih matang dari mi instan yang biasa. Karena sama seperti arem-arem beras, agar nantinya bisa melebur dan mengikuti bentuk bungkusnya,” tambah Lucky.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
5. Jangan bungkus terlalu padat
Setelah nasi dan mi siap dicetak, waktunya membungkus dengan daun pisang.
Caranya mudah, cukup ratakan nasi atau mi lalu berikan isian sesuai selera. Setelah itu langsung bungkus dengan daun pisang.
Satu hal yang perlu diperhatikan, adalah jangan mengisi arem-arem terlalu padat.
Cukup isikan adonan sekitar 80 persen saja. Berikan sisa ruang pada bungkusan.
Pasalnya, saat arem-arem dikukus nantinya akan mengembang lagi dan mengisi sisa ruang tersebut.
6. Simpan di kulkas
Beras pada arem-arem dimasak dengan menggunakan santan. Oleh karena itu, arem-arem agak sulit jika mau disimpan dalam waktu yang relatif lama.
Jika disimpan di kulkas pun, biasanya akan merusak teksturnya. Maka dari itu Lucky menyarankan agar hanya menyimpan arem-arem dalam kulkas selama paling lama lima hari.
Jangan simpan arem-arem di dalam freezer, cukup di chiller saja. Ini bisa jadi alternatif jika kamu ingin menjual kembali arem-arem.
Sebelum dikonsumsi atau dijual, jangan lupa untuk memanaskan kembali arem-arem. Bisa dengan cara dikukus kembali sebentar saja.
Perbedaan Lemper dan Arem-arem
Selain dari bahan pembuatan, cara membuat lemper dan arem-arem berbeda.
Dalam pembuatan arem-arem, beras yang sudah diaron, kemudian diisi dengan beragam isian, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
Sementara, lemper tidak melalui proses pengukusan kembali.
Setelah beras ketan diaron dan dikukus, beras tersebut diisi dengan berbagai isian lalu dibungkus daun pisang.
"Kalau arem-arem kan dikukus lagi. Kalau lemper enggak dikukus lagi," pungkas Wita. Lemper yang sudah jadi dapat langsung dihidangkan.
Atau, bila ingin lebih wangi kamu dapat membakarnya di atas teflon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Bikin Arem-arem Anti Gagal dari Koki, Camilan Mirip Lontong