Dikira Selama ini Jadi Bahan Sisa yang Serba Bisa, Air Cucian Beras Rupanya Tidak Disarankan untuk Digunakan Mengatasi Hal ini

By Raka, Minggu, 6 November 2022 | 16:50 WIB
Dikira serba bisa, ini kelemahan menggunakan air cucian beras (bonappetit)

“Anda tidak akan bisa menggunakan air beras untuk menghilangkan lemak yang terkumpul selama berbulan-bulan dari lasagna yang Anda buat,” kata Wang.

Namun, pembersih asam sangat bagus untuk membersihkan endapan mineral, seperti bekas air keras atau noda karat ringan.

Jadi, air beras bisa digunakan untuk pintu kamar mandi, perlengkapan dapur, mangkuk kloset keramik, panci, peralatan tembaga, atau benda apa pun yang biasanya dibersihkan dengan cuka atau lemon.

Namun, hindari permukaan yang dapat dirusak oleh pembersih asam seperti batu yang tidak disegel dan nat.

Cara menggunakan air beras

Setelah proses pencucian beras, simpan airnya dan celupkan kain bersih ke air tersebut, lalu gunakan untuk membersihkan benda atau permukaan yang ingin dibersihkan.

Jika air beras masih tersisa atau pembersihan dan memasak tidak dilakukan pada malam yang sama, simpan air beras dalam botol atau stoples kedap udara di kulkas hingga seminggu.

Carilah beras putih berbutir pendek atau panjang karena keduanya mengandung banyak pati dan menghasilkan air beras yang lebih asam dengan pH lebih rendah daripada kebanyakan varietas lainnya.

“Hindari beras basmati atau beras merah karena jenis beras ini tidak memiliki banyak pati, itulah yang membuat air beras menjadi bahan pembersih yang baik,” ucap Wang.

Baca Juga: Salon Bisa Gak Laku, Modal Air Cucian Beras Bisa Bikin Rambut Kusut Auto Lembut dan Gampang Diatur, Begini Caranya

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Dibuang, Ini Manfaat Air Cucian Beras untuk Membersihkan Rumah"