SajianSedap.com - Di masa pandemi seperti sekarang ini, konsumsi vitamin di masyarakat meningkat drastis, lo.
Bahkan, masyarakat jadi rutin mengonsumsi vitamin D, yang dulu jarang terdengar manfaatnya.
Ya, konsumsi vitamin memang terbukti bisa menunjang kesehatan tubuh.
Tapi jangan salah, vitamin ternyata juga bisa berakibat sangat buruk bagi tubuh, lo.
Akibat buruk vitamin ini bisa terjadi kalau kita melakukan 3 kesalahan minum vitamin yang membahayakan tubuh ini.
Sayangnya, banyak orang Indonesia yang justru melakukan 3 kesalahan minum vitamin ini.
Yuk, simak bersama.
1. Minum suplemen bersama dengan obat
Minum suplemen dan obat perlu ekstra hati-hati.
Karena beberapa kandungan suplemen dapat bereaksi atau menimbulkan efek samping saat diminum bersama obat.
Orang yang minum obat pengencer darah tidak disarankan minum vitamin K yang biasanya terdapat dalam suplemen multivitamin.
Vitamin K dapat menghambat penyerapan obat tersebut.
Selain itu, minum vitamin E lebih dari 1.000 miligram per hari dapat meningkatkan rsiiko pendarahan.
Bagi orang yang minum obat tiroid, hindari minum obat bersamaan dengan suplemen mengandung kalsium, magnesium, dan zat besi.
Beri jeda setidaknya empat jam. Konsultasikan dengan dokter cara minum suplemen yang paling tepat saat Anda sedang menjalani pengobatan.
2. Tidak berkonsultasi dengan dokter
Kebutuhan vitamin dan mineral per hari setiap orang bisa berbeda-beda.
Besarnya tergantung jenis kelamin, usia, dan kondisi kesehatan.
Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin.
Dokter umumnya menyarankan jenis suplemen vitamin dan mineral dosis tertentu dengan menakar pertimbangan di atas.
Misalkan, orang lansia membutuhkan vitamin D dan B12 lebih banyak dari anak muda.
Sedangkan wanita membutuhkan kalsium dan vitamin D lebih banyak setelah menopause.
Hindari minum suplemen vitamin dan mineral dosis tinggi sembarangan.
Hal itu dapat memicu kelelahan, diare, batu ginjal, sampai kerusakan organ.
Pastikan Anda mencatat setiap suplemen vitamin dan mineral yang dikonsumsi.
Sampaikan kepada dokter sebelum ahli kesehatan meresepkan obat.
3. Minum vitamin terlalu banyak
Ketika dikonsumsi secara alami melalui makanan, vitamin tidak mungkin menyebabkan kerusakan, bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Namun, ketika dikonsumsi dalam dosis terkonsentrasi dalam bentuk suplemen, sangat mudah bagi seseorang untuk mengambil kadar vitamin terlalu banyak.
Padahal, hal itu dapat menyebabkan hasil kesehatan yang negatif.
A. Efek samping mengonsumsi vitamin yang larut dalam air secara berlebihan
Melansir Health Line, ketika dikonsumsi secara berlebihan, beberapa vitamin yang larut dalam air dapat menyebabkan efek samping, beberapa di antaranya bisa berbahaya.
Namun, mirip dengan vitamin K, vitamin yang larut dalam air tertentu tidak memiliki toksisitas (tingkat merusaknya suatu zat) yang dapat diamati dan karenanya tidak memiliki batas atas asupan yang ditetapkan.
Vitamin ini termasuk vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B5 (asam pantotenat), vitamin B7 (biotin), dan vitamin B12 (cobalamin).
Penting untuk dicatat bahwa meskipun berbagai vitamin ini tidak memiliki toksisitas yang dapat diamati, beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan mengganggu hasil tes darah.
Oleh karena itu, jika Anda tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu dan memerlukan tes darah, sebaiknya berhati-hati ketika harus mengambil suplemen vitamin.
Beberapa vitamin yang larut dalam air telah ditetapkan batas atas asupannya.
Ketika vitamin ini dikonsumsi melebihi batas atas yang disarankan, hal itu bisa menyebabkan efek samping merugikan.
Berikut beberapa vitamin itu:
- Vitamin C: Meskipun vitamin C memiliki toksisitas yang relatif rendah, dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk diare, kram, mual, dan muntah. Migrain dapat terjadi pada dosis 6 gram per hari
- Vitamin B3: Ketika diambil dalam bentuk asam nikotinat, niasin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit perut, gangguan penglihatan, dan kerusakan hati bila dikonsumsi dalam dosis tinggi 1-3 gram per hari.
- Vitamin B6: Konsumsi berlebihan B6 dalam jangka panjang dapat menyebabkan gejala neurologis yang parah, lesi kulit, kepekaan terhadap cahaya, mual, dan mulas, dengan beberapa gejala ini terjadi pada asupan 1-6 gram per hari
- Vitamin B9: Mengambil terlalu banyak folat atau asam folat dalam bentuk suplemen dapat memengaruhi fungsi mental, berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh, dan menutupi kekurangan vitamin B12 yang berpotensi parah
Baca Juga: Cuma Rebus Tomat Lalu Dimakan Setiap Hari, BPJS Bisa Nganggur Tidak Terpakai Sampai Tua
Perlu diperhatikan bahwa ini adalah efek samping yang mungkin dialami orang sehat saat mengonsumsi vitamin tersebut dalam dosis besar.
Seseorang dengan kondisi kesehatan dapat mengalami reaksi yang lebih serius untuk mengambil terlalu banyak vitamin.
Misalnya, meskipun vitamin C tidak mungkin menyebabkan keracunan pada orang sehat, vitamin ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan kelainan jantung yang fatal pada orang-orang yang telah didiagnosisi atau ternyata menderita hemochromatosis, gangguan penyimpanan zat besi.
B. Efek samping minum vitamin yang larut dalam lemak terlalu banyak
Karena vitamin yang larut dalam lemak dapat menumpuk di jaringan tubuh Anda, vitamin ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, terutama dalam waktu lama.
Selain vitamin K yang memiliki potensi toksisitas rendah, tiga vitamin larut lemak lainnya memiliki batas atas asupan yang ditetapkan karena potensinya menyebabkan kerusakan pada dosis tinggi.
Berikut adalah beberapa efek samping yang terkait dengan konsumsi berlebihan vitamin yang larut dalam lemak:
- Vitamin A: Sementara toksisitas vitamin A atau hipervitaminosis A dapat terjadi akibat makan makanan kaya vitamin A, sebagian besar kasus tetap saja terkait dengan suplemen. Gejalanya bisa meliputi mual, peningkatan tekanan intrakranial, koma, dan bahkan kematian
- Vitamin D: Keracunan dari mengonsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi dapat menyebabkan gejala berbahaya, termasuk penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, dan detak jantung tidak teratur. Itu juga dapat meningkatkan kadar kalsium darah, yang dapat menyebabkan kerusakan organ
- Vitamin E: Suplemen vitamin E dosis tinggi dapat mengganggu pembekuan darah, menyebabkan perdarahan, dan menyebabkan stroke hemoragik
Perlu dipahami bahwa meskipun vitamin K memiliki potensi toksisitas yang rendah, vitamin ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti warfarin dan antibiotik. Dengan begitu, orang-orang yang mengonsumsi obatan-obatan tersebut perlu lebih memperhatikan rencana konsumsi suplemen vitamin mereka.