Meskipun diet detoks dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat, penurunan berat badan ini biasanya bersifat sementara.
Sebab, detoks biasanya rendah protein, sebagian besar penurunan berat badan terjadi karena hilangnya berat air atau otot, kata Daniela Novotny, RD, instruktur senior ilmu biomedis di Missouri State University.
Jenis diet detoks tertentu, seperti pembersihan dengan jus, juga menyebabkan lonjakan gula darah, yang bisa berbahaya bagi penderita diabetes.
3. Diet dengan Cuka Sari Apel
Beberapa orang mengklaim cuka apel itu memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu menurunkan berat badan.
“Ada beberapa penelitian yang menunjukkan, bahwa cuka sari apel dapat menurunkan nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan, tetapi tidak cukup untuk secara langsung menyebabkan penurunan berat badan,” kata Novotny.
Beberapa penelitian juga menunjukkan cuka sari apel dapat mencegah lonjakan gula darah pada penderita diabetes, tetapi penelitian ini kecil dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek keseluruhan cuka sari apel pada kadar gula darah.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, cuka sari apel tampaknya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.
Tetapi karena bersifat asam, cairan itu dapat merusak enamel pada gigi Anda atau memperburuk refluks asam lambung.
Daripada ambil risiko dengan melakukan diet ketat di atas, lebih baik Anda diet santai saja dengan menjaga pola makan dan asupan kalori yang masuk ke tubuh.
Pilihlah makanan-makanan yang kalorinya sedikit tapi nutrisinya tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, atau lauk pauk.