Sempat Viral Juwita Bahar Koma 15 Hari Gegara 2 Tahun Stop Makan Nasi, Ini Dia Sederet Metode Diet yang Bisa Bikin Nyawa Melayang

By Hani Arifah, Jumat, 18 November 2022 | 12:40 WIB
Juwita Bahar koma 15 hari gegara diet ketat, ini dia metode diet yang harus dihindari. ()

SajianSedap.com - Juwita Bahar sempat jadi omongan publik.

Soalnya, anak dari pedangdut Annisa Bahar ini sempat alami trauma.

Juwita Bahar drop sampai alami koma gegara stop makan nasi selama 2 tahun.

Ia melakukan diet ekstrem tersebut karena ingin punya badan yang ideal.

Siapa sih perempuan yang tidak ingin punya berat badan ideal?

Banyak yang bilang, berat badan yang ideal bisa menunjang penampilan.

Selain itu, orang yang punya berat badan ideal gampang cari ukuran pakaian.

Namun gegara diet ketat tersebut, Juwita Bahar sampai harus dilarikan ke rumah sakit.

Bahkan ia sampai mengalami koma selama 15 hari.

Menurut pengakuannya, diet ketat tersebut berimbas pada kesehatan otaknya.

"Itulah tentang otak (didiagnosis dokter penyebab koma). Cuma karena enggak makan nasi dua tahun gitu, tapi itu masih ada curi-curi sih makan nasi dan itu diumur yang ke 10 tahun, masih kecil," ujar Juwita dalam acara Okay Bos seperti dikutip dalam kanal TRANS7 OFFICIAL, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Yang Lagi Diet Harus Tahu, Bukannya Bikin Kurus, 4 Sayuran Ini Justru Datangkan Petaka Kalau Diolah dengan Cara Direbus, Apa Saja?

Banyak yang syok berat saat tahu kalau kejadian tersebut ia alami saat masih berusia 10 tahun.

Sebelum koma, Juwita memang sempat sakit-sakitan.

Awalnya, ia demam, maag, hingga pingsan dan akhirnya koma.

Bahkan, koma yang dialaminya sempat makin parah. Dokter saat itu mengungkap bahwa kesempatan hidup yang dimiliki Juwita hanya 50 persen.

"Iya pas koma, enggak ada rasa apa pun. Sakit pun enggak ada rasa sakit dan memang dokter bilang kalau pun sembuh fifty fifty," kata Juwita.

Usai sadar dari koma, keadaan Juwita pun tak langsung pulih karena ia harus belajar gerak seperti awal mula lahir ke dunia.

"Karena memang pas baru banget melek, belajar semua dari awal. Jadi kaya bayi lagi," ucap Juwita.

Namun ternyata, Juwita Bahar bukan satu-satunya artis yang melakukan diet ekstrem, lo.

Vicky Shu ternyata pernah melakukan diet ekstrem gegara sering diejek gendut.

Melansir dari Kompas.com, Vicky Shu melakukan diet ekstrem sampai harus terkena bulimia.

Yakni sebuah gangguan pada cara makan yang menghindari kenaikan berat badan.

Baca Juga: Mulai Pagi ini Coba Minum Segelas Air Dicampur 2 Sendok Bahan Dapur Ini, Lemak di Perut Bisa Rontok Seketika Tanpa Perlu Diet Ketat

"Dulu (sampai) bulimia, ya salah satu gangguan gitu, itu dari kecil sampai kuliah aku enggak kurus, emang badanku besar, berat badannya banyak lah," kata Vicky Shu dalam acara Okay Bos dikutip dari YouTube Trans7 Official, Sabtu (17/10/2020).

"Ya jadi dulu sering dikatain sapi lah, sampai lulus kuliah memutuskan diet. Dietnya cukup ekstrim, sampai pernah bulimia, yang abis makan dikeluarin," kata Vicky Shu lagi.

Bahkan, pemilik nama asli Vicky Veranita Yudhasoka masih kerap mendapatkan body shaming.

Bicara soal diet, ternyata tidak semua orang bisa melakukannya, lo.

Ada beberapa batasan yang harus diketahui supaya tidak terjadi hal berbahaya, salah satunya adalah usia saat menjalani diet.

Kalau seperti Juwita Bahar yang melakukan diet saat berusia 10 tahun, itu jelas sangat bahaya, ya.

Lalu di usia berapa seseorang boleh melakukan diet?

Melansir dari Hello Sehat, anak-anak sampai remaja masih membutuhkan banyak nutrisi untuk perkembangannya.

Jadi, sebaiknya tunggu sampai pertumbuhan dan perkembangannya selesai.

Umumnya, pertumbuhan anak selesai pada usia sekitar 16-19 tahun.

Namun, ini bisa terjadi berbeda-beda antar anak, ada yang lebih lambat dan ada juga yang lebih cepat.

Baca Juga: Ngapain Sampai Diet Menyiksa? Padahal Lemak di Pinggang Bakalan Hilang Kalau Ganti Sarapan Pakai 2 Menu Enak Ini, Cobain Seminggu Langsung Berani Pakai Baju Ketat

Ingat, ya, walaupun sudah masuk usia boleh diet, sebaiknya jangan pilih diet ketat.

Melansir dari Kompas.com, ini dia 3 metode diet yang harus Anda hindari kalau ingin tetap sehat.

Ilustrasi diet.

1. Diet ketogenik

Diet ketogenik (keto) berfokus pada konsumsi makanan yang rendah karboidrat, lemak tinggi, dan cukup protein.

Menurut Jo Ann Carson, PhD, RD, ketua American Heart Association's Scientific & Clinical Education Lifelong Learning Committee, pola makan atau diet ketogenik ini mendorong tubuh menggunakan lemak untuk energi daripada karbohidrat – kondisi ini dikenal sebagai ketosis.

Diet keto itu pada awalnya dibuat sebagai pengobatan untuk epilepsi dan mungkin juga memiliki beberapa manfaat bagi penderita diabetes tipe 2.

Selebritas dan influencer media sosial seringkali menyebut diet keto sebagai cara menurunkan berat badan, meski lebih efektif sebagai strategi jangka pendek.

Namun, Carson menekankan, diet ketat apa pun sulit dipertahankan dalam jangka panjang.

Ditambah lagi diet keto meningkatkan risiko implikasi kesehatan, seperti batu ginjal, penyakit liver, kekurangan vitamin khususnya vitamin A, C, K dan folat, sembelit, hingga tingkat lipid darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Diet detoks

Diet detoksifikasi atau diet detoks dimaksudkan untuk membersihkan tubuh Anda dari racun, yang terbentuk karena terlalu banyak asupan gula atau minum alkohol.

Baca Juga: Langsing TANPA Diet, Modalnya Minum Jus Buah Ini Bisa Bikin Berat Badan Turun Tanpa Takut Kelaparan, Hasilnya Bikin Orang Iri

Meskipun diet detoks dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat, penurunan berat badan ini biasanya bersifat sementara.

Sebab, detoks biasanya rendah protein, sebagian besar penurunan berat badan terjadi karena hilangnya berat air atau otot, kata Daniela Novotny, RD, instruktur senior ilmu biomedis di Missouri State University.

Jenis diet detoks tertentu, seperti pembersihan dengan jus, juga menyebabkan lonjakan gula darah, yang bisa berbahaya bagi penderita diabetes.

3. Diet dengan Cuka Sari Apel

Beberapa orang mengklaim cuka apel itu memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu menurunkan berat badan.

“Ada beberapa penelitian yang menunjukkan, bahwa cuka sari apel dapat menurunkan nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan, tetapi tidak cukup untuk secara langsung menyebabkan penurunan berat badan,” kata Novotny.

Beberapa penelitian juga menunjukkan cuka sari apel dapat mencegah lonjakan gula darah pada penderita diabetes, tetapi penelitian ini kecil dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek keseluruhan cuka sari apel pada kadar gula darah.

Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, cuka sari apel tampaknya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.

Tetapi karena bersifat asam, cairan itu dapat merusak enamel pada gigi Anda atau memperburuk refluks asam lambung.

Daripada ambil risiko dengan melakukan diet ketat di atas, lebih baik Anda diet santai saja dengan menjaga pola makan dan asupan kalori yang masuk ke tubuh.

Pilihlah makanan-makanan yang kalorinya sedikit tapi nutrisinya tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, atau lauk pauk.

Baca Juga: Jangan Mimpi Punya Berat Badan Ideal, Diet Bakalan Gagal Total Kalau Masih Lakukan Kebiasaan Ini di Pagi Hari

Makanan enak yang disarankan untuk diet.

Melansir dari Kontan.co.id, Anda bisa memilih buah alpukat, apel, dan buah beri saat sedang diet.

Untuk sayurnya, Anda bisa memilih kacang panjang, brokoli, buncis, wortel, dan labu siam.

Untuk lauknya, Anda bisa memilih dada ayam tanpa kulit, ikan salmon, dan telur.

Anda juga masih bisa makan makanan ringan seperti kacang-kacangan.

Selain itu, Anda juga perlu tahu hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat diet.

Melansir dari Times of India, ada beberapa hal yang bikin gagal diet.

Salah satunya adalah melewatkan sarapan.

Jika kita tidak memberi makan tubuh kita apa pun saat pagi, kita tidak hanya memperlambat metabolisme.

Tetapi juga menuju kenaikan berat badan.

Selain itu kebiasaan makan sambil kerja juga harus dihindari, ya!

 Baca Juga: Gak Perlu Diet Ketat Kalau Gini Caranya, Lemak di Lengan Bisa Auto Sirna Kalau Rutin Konsumsi Minuman Favorit Bapak-Bapak Ini

 

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Makan Nasi Selama 2 Tahun, Juwita Bahar Sempat Koma 15 Hari dan 3 Tren Diet Tak Sehat yang Harus Dihindari Menurut Ahli