SajianSedap.com - Venna Melinda beberapa waktu lalu sempat banjir cibiran netizen.
Soalnya, ia mengaku ingin punya anak di usianya yang sudah berkepala 5.
Sebelumnya, pernikahan Venna Melinda dan Ferry Irawan pun jadi bahan hujatan.
Hal tersebut gegara Ferry Irawan baru saja tersandung kasus dengan mantan istrinya, Anggia Novita.
Ya, Anggia Novita mengaku ditelantarkan dengan Ferry Irawan.
Padahal saat itu Anggia Novita sedang alami stroke.
Lantaran hal itu, banyak orang terdekat Venna Melinda yang menentang hubungannya dengan Ferry Irawan.
Setelah menikah pun, mereka sering kali dihujat oleh netizen.
Terlebih saat Venna dan Ferry mengatakan ingin punya momongan meski usianya sudah berkepala 5.
Melansir dari Tribunnews.com, Venna Melinda sempat terang-terangan beber keinginannya tersebut di hadapan publik lewat sebuah wawancara.
"Ya lucu aja kalau ada Ferry junior," kata Venna Melinda di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/5/2022) bersama Ferry Irawan.
"Apapun jenis kelaminnya kami syukuri. Kalau engga dapat juga masih ada Vania," timpal Ferry Irawan.
Venna mengaku dalam waktu dekat akan pergi umrah dengan Ferry.
Di Tanah Suci, ia akan memanjatkan doa. Salah satunya meminta tambah momongan kepada Allah.
"Ya berdoa mau dikasih momongan. Meski keajaiban ya tahun depan aku 51 tahun," ucapnya.
Kendati demikian, keinginan ibunda Verrel Bramasta memiliki momongan dari Ferry Irawan, ditentang putri sambungnya, Vania Athabina.
"Vania engga mau, karena dia dekat sama Abi. Takut kalah saing kasih sayangnya. Ya insya allah lah," ungkapnya.
Keinginan tersebut sempat dinyinyiri netizen.
Netizen mengingatkan kalau hamil di usia 40 tahun ke atas sangat berisiko.
Banyak pula yang menyarankan supaya Venna Melinda fokus beribadah saja lantaran usianya makin tua.
Namun, omongan netizen tersebut ada benarnya, lo.
Hamil di usia 40 tahun ke atas memang cukup berisiko.
Melansir dari Kompas.com, setidaknya ada 3 risiko hamil di usia 40 tahun ke atas yang perlu dipertimbangkan.
1. Badan kurang bugar
Dilansir dari Healthline, beberapa ibu hamil di usia 40 tahun ke atas cenderung kurang bugar.
Wanita yang hamil ketika usianya tidak lagi muda juga relatif mudah lelah, sensitif terhadap nyeri, dan lebih merasakan ketidaknyamanan selama kehamilan.
Namun, risiko kesehatan ini bisa diantisipasi, asalkan ibu hamil di usia 40 tahun ke atas menjalankan gaya hidup sehat, rajin berolahraga, dan aktif bergerak.
2. Rentan terkena penyakit kronis
Ibu hamil di usia 40 tahun ke atas lebih berisiko terkena penyakit kronis.
Swperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit tiroid.
Beberapa penyakit kronis tersebut dapat meningkatkan risiko keguguran, preeklamsia, atau bayi lahir prematur.
Jika ibu hamil memiliki penyakit kronis sebelum hamil, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter, mengelola penyakit dengan baik, dan memastikan tubuh fit sebelum menjalani kehamilan.
3. Risiko melahirkan anak down syndrome meningkat
Setiap ibu hamil sebaiknya menjalani tes genetik sebelum menjalani program kehamilan atau sebelum hamil, termasuk ibu hamil.
Salah satu tujuannya untuk menakar faktor risiko down syndrome pada bakal janin yang dikandung kelak.
Menurut National Down Syndrome Society, ibu hamil usia 40 tahun ke atas memiliki peluang 1 dari 100 melahirkan bayi dengan down syndrome.
Angkanya melonjak jadi 1 dari 10 pada usia 49 tahun.
Kendati demikian, ada kok beberapa artis yang berhasil melahirkan di usia 40 tahun ke atas.
Meski prosesnya memang terbilang sulit dan penuh risiko seperti yang dialami artis cantik Paramitha Rusady.
Melansir dari Kompas.com, dari pernikahannya dengan Nenad Bago, aktris peran dan penyanyi ini melahirkan anak pertama ketika usianya memasuki 41 tahun.
Anaknya tersebut kemudian diberi nama Adrian Tegar Maharaja Bago.
Ardian lahir dengan perjuangan yang hampir merenggut nyawa Paramitha Rusady.
Mitha, panggilan Paramitha, sempat mengalami pendarahan hebat.
Setelah melahirkan, kondisinya sempat dianggap koma.
Baca Juga: Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Bayi Jadi Kecil saat Lahir? Ini Penjelasan Ahli
Untuk itu, melansir dari Halodoc, secara umum banyak dokter yang menyarankan wanita hamil pada usia 20an.
Karena tingkat kesuburan sangat tinggi dan kualitas sel telur yang dihasilkan sangat baik.
Tingkat kesehatan tubuh juga mencapai titik optimal.
Hal inilah yang menyebabkan hamil pada usia ini relatif minim risiko.
Selain itu, rata-rata wanita mencapai puncak kesuburan pada usai 24 tahun.
Sementara pada usia 40 tahun atau bahkan 50 tahun, kualitas rahim wanita sudah menurun.
Hal tersebut berdampak pada kesuburan wanita.
Melansir dari HealthLine, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) memberikan gambaran, wanita dapat menghasilkan 300.000 sampai 500.000 sel telur pada masa pubertas.
Jumlah ini merosot tinggal sekitar 25.000 saat wanita berusia 37 tahun.
Pada usia 51 tahun, jumlah sel telur yang dihasilkan tinggal sekitar 1.000.
Bahkan di beberapa kasus, wanita yang berusia 35 tahun jumlah sel telur atau oositnya sudah mengalami penurunan signifikan.
Kondisi ini menjadi bagian dari persiapan menopause.
Berbicara soal menopause, menopause sendiri punya beberapa gejala.
Melansir dari Alodokter, berikut ini adalah gejala menopause yang umum terjadi
Yang pertama, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, entah itu terlambat atau datang lebih cepat.
Yang keduanya, terjasdi perubahan penampilan fisik seperti rambut rontok, kulit kering, hingga payudara kendur.
Kemudian yang ketiga adalah terjadi erubahan seksual, seperti vagina menjadi kering dan gairah seks menurun.
Baca Juga: Tak Perlu Obat, Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil Ini Bisa Dibeli di Pasar, Murah Meriah
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Venna Melinda Ingin Punya Anak dari Ferry Irawan dan Kompas.com dengan judul 3 Risiko Hamil di Usia 40 Tahun ke Atas