Namun, Kedua penyakit di atas masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat, sebab belum ada bukti medis tentang penyakit apa yang sebenarnya diderita.
Ibunda almarhum, Fahmiah Asad atau Mia Thamrin, melalui sebuah tayangan infotainment mengatakan, kemungkinan putranya menderita maag.
Mia pun mengungkapkan kebiasaan makan anaknya sebelum menempuh pendidikan dokter di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kebiasaan makan itu kemungkinan memicu timbulnya penyakit maag yang merenggut nyawa anaknya.
"Kemungkinan lambungnya sudah tidak bisa bertahan, yang pasti pada saat bulan Januari lalu saat check, lambungnya yang kena," ujar Mia.
Penyakit yang diderita dr. Ryan erat kaitannya dengan kebiasaan mengonsumsi mi instan ketika masih muda.
Kebiasaan makan mi instan pun bertambah ketika dr. Ryan tinggal di Jakarta, saking padatnya jadwal dr. Ryan sering lupa mengatur pola makan, walaupun dirinya adalah seorang dokter.
Dikutip dari The Straits Times, Profesor dari Harvard dan ahli diet Mount Elizabeth Hospital, Seow Vi Vien menjelaskan batas makan mi instan dalam seminggu adalah satu sampai dua kali.
Sebab, mi instan memang memiliki banyak kalori namun tidak memiliki banyak nutrisi.
Sementara itu, dirangkum dari laman Cement Answer dan The New York Times, sebaiknya makan mi instan hanya satu kali hingga dua kali dalam sebulan.