Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu yang suka membeli buah dan sayur di pasar?
Pasti setelah membeli akan langsung dicuci agar bebas kuman.
Namun ada beberapa bakteri yang bisa saja masih menempel.
Mencuci buah dan sayur ternyata tidak bisa sembarangan loh.
Usut punya usut, mencuci buah dan sayur sangat direkomendasikan untuk menghilangkan residu yang menempel pada permukaannya.
Pasalnya, makan buah dan sayur merupakan cara terbaik agar tubuh mendapatkan asupan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan sehingga harus dikonsumsi secara sehat.
Terkait pandemi Covid-19, setiap orang tentu khawatir akan penularan virus corona sehingga banyak yang menyarankan pembersihkan “ekstra” untuk bahan-bahan makanan.
Beberapa di antaranya mengatakan bahwa sabun, cuka, air lemon, atau bahkan cairan pembersih dapat digunakan untuk mencuci buah dan sayur.
Dilansir dari Healthline, 5 Juni 2020, para ahli kesehatan dan keamanan pangan, termasuk Food and Drug Administration (FDA) dan Centers for Disease Control (CDC) tidak menyarankan penggunaan bahan-bahan tersebut untuk mencuci bahan makanan.
FDA dan CDC tetap meminta konsumen untuk membersihkan buah dan sayur menggunakan air mengalir biasa.
Berikut ini beberapa cara membersihkan buah dan sayur yang bisa anda contek ya.
Baca Juga: Indonesian Restaurant Review: Umaqita, Serving Balinese Food With One Of A Kind Experience at PIK
Cara Membersihkan Buah dan Sayur
Saat menyiapkan makanan, sangat penting untuk selalu mencuci tangan selama 20 detik dengan air hangat dan sabun sebelum DAN setelah memegang produk segar.
Sanitasi tempat kerja, pisau, perkakas, dan talenan Anda sebelum mulai memasak.
Selain itu, pisahkan produk, unggas, daging, makanan laut, dan telur saat Anda memasak untuk menghindari kontaminasi silang.
Untuk membunuh virus dan bakteri, masak makanan dengan suhu internal yang sesuai dan pastikan untuk menjauhkan makanan dari zona bahaya suhu (40 hingga 140 F) untuk jangka waktu yang lama.
Dinginkan dan bekukan makanan dengan benar dalam waktu dua jam untuk mencegah pertumbuhan patogen yang berpotensi membahayakan.
Selain itu, cuci buah dan sayur secara menyeluruh di bawah air dingin yang mengalir sebelum dimakan atau disiapkan juga penting.
Penting untuk membilasnya sebelumnya (bahkan jika Anda tidak berencana memakan kulitnya) untuk menghindari perpindahan kotoran atau bakteri ke pisau, daging produk, atau permukaan kerja Anda.
FDA tidak merekomendasikan mencuci buah dan sayuran Anda dengan sabun, deterjen, atau pencuci produk komersial, karena dapat meninggalkan residu tambahan.
Konsumsilah makanan yang dipanaskan dengan suhu panas untuk membantu menghancurkan mikroorganisme dan virus lainnya, pilihlah buah dan sayuran yang bisa dikupas (asalkan sebelum dan sesudah mencuci tangan); memastikan makanan yang dimasak tidak terkontaminasi ulang dan tetap dimurnikan sebelum dikonsumsi; dan belilah makanan kemasan (kemasan, beku, atau kering) kapanpun.
Setelah dicuci, hindari mengkontaminasi ulang makanan Anda dan keringkan dengan handuk kain bersih atau handuk kertas sekali pakai untuk mengurangi risiko penularan bakteri atau virus dari permukaan yang kotor ke buah atau sayuran yang siap dimakan.
Sekarang setelah Anda berhasil membersihkan buah dan sayur, pastikan untuk menyimpan atau mendinginkan barang yang sudah dipotong sebelumnya pada suhu 40 F atau lebih rendah jika Anda tidak akan langsung memakannya – hal yang sama berlaku untuk buah dan sayuran yang memerlukan pendinginan.
Baca Juga: Resep Bekal Sekolah : Resep Fuyunghai Bayam Enak Dan Praktis Favorit Buah Hati
Terakhir, pastikan produk bersih Anda tidak berisiko terkontaminasi ulang dan cuci kembali jika Anda menduga telah terkena patogen berbahaya sebelum dimakan.
Gejala keracunan pestisida
Paparan pestisida dalam waktu lama bisa memicu beberapa gangguan kesehatan.
Bahkan akan muncul gejala keracunan jika jumlah pestisida yang terkonsumsi cukup banyak.
Seperti dilansir dalam laman Medical News Today, gejala keracunan pestisida bisa bermacam-macam.
Keracunan dalam kadar ringan biasanya memiliki gejala pusing, gelisah, diare, insomnia, iritasi pada mata, hidung, kulit dan tenggorokan.
Sedangkan keracunan dalam kadar sedang bisa menimbulkan gejala pandangan yang kabur, kebingungan, mual hingga muntah, dan detak jantung yang meningkat.
Untuk keracunan dalam kadar berat, penderita bisa kehilangan kesadaran, gangguan pernapasan, atau luka bakar pada kulit.
Baca Juga: Disebut Mengancam Nyawa Seisi Rumah, Kulkas Ternyata Bisa Diletakkan Dekat Kompor, Asal..