1. Karbohidrat putih
Karbohidrat "putih" dalam roti putih, nasi, dan pasta semuanya hampir tidak memiliki nilai gizi.
Mereka juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan penambahan berat badan, serta peningkatan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (kolesterol "jahat").
Coba ganti karbohidrat putih dengan karbohidrat gandum, seperti beras merah, quinoa, dan pasta dan roti gandum.
2. Sereal sarapan manis
Sereal sarapan adalah beberapa makanan olahan yang paling sering dikonsumsi yang tinggi gula tambahan.
Bahkan, kebanyakan mencantumkan gula sebagai bahan kedua atau ketiga.
Memulai hari dengan sereal sarapan tinggi gula akan meningkatkan kadar gula darah dan insulin Anda.
Kelebihan konsumsi gula juga dapat meningkatkan risiko obesitas, serta penyakit jantung dan kanker.
Ganti sereal sarapan manis dengan oatmeal, granola buatan sendiri, atau sereal sarapan kemasan yang mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula.
Baca Juga: Daftar Makanan Tertua Di Indonesia, Ada yang Jadi Menu Sarapan Sejak Abad ke-9
3. Produk susu penuh lemak
Produk susu penuh lemak terutama mengandung lemak jenuh ("lemak jahat"), yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, karena makanan tinggi lemak secara alami mengandung lebih banyak kalori, produk susu penuh lemak dapat meningkatkan risiko obesitas.