SajianSedap.com - Tahu merupakan salah satu bahan makanan murah meriah.
Bahan makanan satu ini pun bisa diolah menjadi berbagai makanan.
Dari mulai jajanan murah meriah seperti tahu goreng hingga sup tahu pun menggunakan tahu sebagai bumbu dasar.
Nah tahu ini juga baik untuk kesehatan.
Pasalnya tahu dibuat dari kacang kedelai.
Kedelai diketahui mengandung isoflavon.
Isoflavon diketahu memiliki manfaat untuk mencegah berbagai penyakit.
Namun sayang Anda perlu hati-hati saat membeli tahu ini.
Ciri-ciri Tahu Berformalin
Pasalnya ada oknum nakal yang menjual tahu yang dicampur dengan formalin.
Hal ini supaya tahu lebih awet dan tidak muda basi.
Supaya Anda tidak tertipu, ternyata tahu berformalin bisa dicek dengan 2 cara berikut ini.
Baca Juga: Trik Menggoreng Tahu Supaya Mengembang, Ternyata Rendam Dulu Pakai Bahan Ini Sebelum Digoreng
1. Genggam tahu
Secara fisik, tahu segar dan tahu berformalin susah untuk dibedakan.
Dalam beberapa kasus, tahu putih segar dan tahu berformalin sama-sama bersih tergantung cara pedagang menyimpan tahu.
Namun, Anda bisa membedakan yang mana tahu segar dan yang mana tahu berformalin dari tekstur tahu tersebut.
Genggam lah tahu sebelum dibeli.
Bila terasa lebih membal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.
Saselovers juga bisa menekan tahu dengan jari.
Jika tahu mudah hancur, maka tahu tersebut adalah tahu segar.
Selain itu, ada cara lebih efektif untuk mengetes mana tahu segar dan yang mana tahu berformalin.
2. Simpam tahu dengan cara ini
Sekali-kali, cobalah simpan tahu di suhu ruangan (di luar kulkas) selama semalaman.
Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.
Setelah mengetahui hasilnya, Saselovers sebaiknya tidak membeli tahu di pedagang yang sama di kemudian hari.
Selain tahu, ada juga bahan makanan lain yang sering diawetkan dengan formalin dan boraks.
Bahan makanan tersebut adalah daging ayam, kerupuk, bakso, dan bihun.
Bahaya formalin sendiri tidka main-main.
Dikutip dari Kompas.com, formalin adalah zat berbahaya yang jika dikonsumsi pada konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan banyak penyakit di dalam tubuh.
Dikutip dari laman resmi BPOM, bahaya mengonsumsi makanan berformalin bagi tubuh dapat berupa akut dan kronik.
Akut adalah efek pada kesehatan manusia langsung terlihat sepert iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
Kronik, adalah efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang.
Efeknya antara lain iritasi parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, serta gangguan menstruasi.
Pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker, sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Efek samping mengonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, umumnya dapat terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
Selalu berhati-hati saat membeli bahan makanan, meskii terlihat segar periksa kondisinya.