SajianSedap.com - Buah nanas adalah salah satu buah tropis yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
Baik dalam bentuk mentah atau olahan, rasa manis dan menyegarkan dari nanas tak bisa ditolak oleh banyak orang.
Meski memang ada rasa gatal yang dirasa oleh beberapa orang setelah mengonsumsinya.
Selain kenikmatannya, buah nanas juga dikemas dengan berbagai kandungan gizi yang baik yang membuat orang tertarik mengonsumsinya.
Kandungan nanas antara lain vitamin C, serat, folat, tiamin, zat besi, ribovaflin, dan masih banyak lagi.
Berkat itu semua, nanas sangat baik dikonsumsi dan bermanfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh.
Sayangnya, tak semua orang dapat mengonsumsi buah nanas dengan tenang.
Sebab ada kandungan dalam buah nanas yang justru menjadi sumber masalah bagi tubuh.
Kondisi kesehatan seperti apa? Simak selengkapnya berikut ini.
Kondisi Kesehatan Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Nanas
Berikut ini beberapa kondisi orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi buah nanas.
Harap perhatikan bahwa kondisi ini bisa menimbulkan masalah yang serius jika konsumsi nanas terus dilakukan.
1. Asam lambung
Dilansir dari Kompas, jika Anda mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD), dokter mungkin mengajurkan untuk menghindari jenis makanan tertentu untuk mencegah asam lambung naik.
Salah satu makanan yang sering disarankan untuk dihindari itu adalah nanas. Sejumlah ahli berpendapat nanas bersifat asam sehingga dapat memicu naiknya asam lambung.
Skala pH nanas biasanya di antara 3 hingga 4, artinya buah ini bersifat sangat asam.
2. Diabetes
Dilansir dari StyleCraze, konsumsi nanas yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah pada individu yang rentan. Ini jelas menimbulkan komplikasi.
Nanas adalah salah satu buah yang mengandung glukosa dan gula sukrosa. Dan karena ini, mereka dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
Sebagian besar buah mengandung karbohidrat dan ini juga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan 1/2 cangkir nanas mengandung 15 gram karbohidrat.
3. Alergi
Nanas memiliki sifat 'melembutkan daging', yang dapat memicu reaksi alergi, termasuk menyebabkan alergi lateks pada beberapa orang.
Melansir Healthline, gejala alergi nanas yakni lidah dan tenggorokan terasa gatal, biduran, sakit perut, muntah, dan diare.
Reaksi alergi nanas biasanya muncul selang beberapa saat setelah seseorang makan nanas.
Gejala alergi nanas yang parah bisa berupa pembengkakan wajah, lidah, tenggorokan, sampai bibir.
Selain itu, penderita juga bisa mengalami kemerahan di seluruh wajah, sembelit, sinus, ada rasa logam di mulut, pusing, pingsan, sampai syok.
Baca Juga: 7 Minuman yang Dapat Menurunkan Asam Lambung, Redakan Rasa Ketidaknyamanan Perut Seketika
Sebagian besar reaksi ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam. Namun jika tidak, maka harus segera dikonsultasikan ke dokter.
4. Sedang mengonsumsi obat tertentu
Bromelain adalah enzim yang ditemukan dalam jus dan batang nanas. Enzim ini telah ditemukan menyebabkan reaksi dalam tubuh kita.
Bromelain memiliki sifat antikoagulan. Ini dapat meningkatkan risiko pendarahan ketika dikonsumsi dengan pengencer darah.
Enzim ini juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, sehingga jika anda mengonsumsi antiobitik, pengencer darah, antikonvulsan, barbiturat, benzodiazepin, obat insomnia maupun antidepresan trisiklik, maka disarankan untuk berhati-hati dan tidak makan buah nanas terlalu banyak.
Efek Samping Secara Umum Makan Buah Nanas
Bagi sebagian orang, mungkin saja dapat memiliki risiko saat mereka mengonsumsi buah nanas, atau mengalami efek samping saat makan nanas dalam jumlah tertentu.
Efek samping makan buah nanas, menurut ahli, kemungkinan negatif disebabkan oleh kandungan vitamin C pada buah nanas yang sangat tinggi.
Mengonsumsi atau makan buah nanas terlalu banyak akan dapat menyebabkan diare, mual, muntah, sakit perut atau mulas.
Selain itu, dikutip dari Medical News Today, kandungan enzin bromelain dalam jumlah yang sangat tinggi dalam buah nanas, juga dapat menyebabkan ruam kulit, muntah, diare, dan pendarahan menstruasi yang berlebihan.
Enzim bromeilain dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat seperti yang telah disebutkan sebelumnya.