Pembuatan susu evaporasi dilakukan dengan merebus perlahan susu segar dengan api kecil.
Susu segar direbus sampai 60 persen kandungan airnya menguap.
Susu evaporasi menjadi susu yang lebih kental dan lembut setelah air menguap.
Kemudian susu dihomogenisasi, disterilkan, dan dikemas.
Susu evaporasi dapat digunakan dalam hidangan bertekstur seperti krim, tetapi tidak menambah rasa manis.
Sifat susu evaporasi yang tanpa pemanis membuatnya serbaguna untuk hidangan gurih seperti mac and cheese atau resep manis seperti pai ubi jalar.
2. Susu UHT
Susu UHT Menurut Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), ada dua tipe susu berdasarkan proses pengolahannya.
UHT merupakan singkatan dari Ultra High Temperature. Kata Epi, susu jenis ini sering juga disebut sebagai susu steril.
“Susu UHT itu dipanaskan 140-an derajat celsius selama satu sampai dua detik. Karena dia steril, dia sering disimpan di rak tanpa pendingin di supermarket,” ujar Epi dikutip dari Kompas.com.
Susu UHT sudah dalam kondisi steril yang membuatnya lebih tahan lama karena sudah dipanaskan lebih dari 100 derajat Celsius.