SajianSedap.com - Saat akan tidur tentu saja kita ingin kasur yang empuk dan seprai yang lembut dan wangi.
Tapi, ada saja gangguan yang sering kita cium, salah satunya adalah keringat.
Ya, tidak hanya pada pakaian, keringat berlebih yang dihasilkan saat kita tidur juga dapat menempel di permukaan sprai, nih!
Tak hanya itu, terkadang setelah pulang kerja atau kegiatan dari luar dan masih berkeringat, kita langsung merebahkan diri di kasur.
Kalau sudah begini, saat memilih seprai sebaiknya bukan hanya motif seprai yang perlu kamu pertimbangkan, ya!
Tapi juga pilih serat kain yang breathable dan tidak menyebabkan bau keringat.
Pada beberapa kasus aroma keringat yang terlalu kuat sulit dihilangkan meskipun sudah mengalami proses pencucian.
Oleh sebab itu kamu memerlukan beberapa bahan tambahan untuk membuatnya jauh lebih bersih dan tak lagi berbau apek.
Kalau mau tahu, simak sampai habis langkah-langkah cara ampuh menghilangkan bau keringat di seprai berikut ini.
Tips Menghilangkan Bau Keringat di Seprai
Melansir dari Hunker via Kompas.com, berikut ini merupakan langkah mudah mencuci seprai agar aromanya kembali segar.
Alat dan bahan
- Cuka putih
- Baking soda
- Deterjen cuci baju
Langkah-langkah Membersihkan Bau Keringat pada Sprai
Langkah 1: Bersihkan noda membandel
Jika terdapat noda membandel pada seprai, cobalah untuk membersihkannya terlebih dahulu dengan menggunakan larutan cuka putih.
Campurkan cuka putih dan air dengan perbandingan yang sama, semprotkan larutan ke permukaan seprai dengan kotoran yang membandel.
Cuka dapat menyerap bau dan mengangkat kotoran yang membandel.
Selain cuk kamu juga bisa menaburkan baking soda di keranjang cucian.
Langkah 2: Cuci seprai dengan mesin cuci
Cuci seprai yang berbau keringat ke dalam mesin cuci.
Pilih siklus pencucian rendam dan isi mesin cuci dengan air panas.
Sebaiknya periksa label perawatan pada sprei terlebih dahulu.
Gunakan air secukupnya hingga sprei terendam.
Sebaiknya pisahkan seprai dengan sarung bantal dan pakaian lainnya agar tidak mencapai beban maksimal pada mesin cuci.
Pencucian yang padat juga membuat hasil pencuciannya kurang maksimal.
Langkah 3: Tambahkan cuka putih
Pada siklus bilas, biarkan mesin terisi namun hentikan siklusnya.
Tambahkan 1 cangkir cuka putih ke dalam air panas, kibaskan seprai sedikit agar larutan cuka tercampur dengan rata.
Biarkan seprai terendam setidaknya selama 30 menit.
Langkah 4: Buang air di dalam mesin cuci
Pilih siklus putaran untuk mengalirkan air, tinggalkan seprai di dalam mesin cuci.
Pilih siklus pencucian dengan suhu yang direkomendasikan untuk seprai dan tambahkan deterjen yang biasa kamu gunakan.
Hindari menggunakan deterjen terlalu banyak karena residu yang tertinggal bisa membuat seprai berbau apek.
Langkah 5: Tambahkan cuka pada siklus bilas
Pada siklus pembilasan terakhir, tambahkan kembali cuka ke dalam mesin cuci.
Biarkan siklus pembilasan berjalan lalu gunakan air saja di siklus pembilasan terakhir.
Coba cium seprai untuk memastikan bau keringat sudah hilang.
Jika bau keringat masih menempel, coba ulangi siklus pencucian.
Langkah 6: Keringkan seprai
Gantung seprai hingga kering di bawah sinar matahari, sinar matahari tak hanya membuat seprai kering tetapi juga menghilangkan bau cuka yang tersisa.
Setelah kering pastikan aroma bau keringat pada seprai sudah hilang.
Jika baunya hilang, masukkan seprai ke dalam pengering selama beberapa menit untuk melembutkannya dan menghilangkan kerutan setelah mengering di luar.
Langkah 7: Keringkan seprei dengan pengering
Jika kamu tidak memiliki area dengan sinar matahari yang cukup, gunakan pengering untuk mengeringkan seprai.
Keringkan seprai sesegera mungkin agar seprai tidak menjadi lembab dan berbau apek.
Kamu tidak perlu menambahkan pelembut kain karena dapat meninggalkan residu.
Langkah 8: Periksa sprai
Keluarkan seprai dari pengering setelah kering.
Cium baunya untuk memastikan bau badan hilang dari kain. Ulangi proses pencucian jika perlu untuk menghilangkan bau sepenuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Efektif Menghilangkan Bau Keringat pada Seprai".