SajianSedap.com - Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis yang penderita cukup banyak di dunia, termasuk di Indonesia.
Kondisi ini menggambarkan kondisi tekanan darah tinggi yang melebihi batas normal.
Tekanan darah normal biasanya dianggap sekitar 120/80 mmHg, dikatakan seseorang mengidap hipertensi jika di atas angka tersebut.
Penyebabnya beragam, mulai dari genetik, gaya hidup yang tidak sehat (seperti pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan stres), dan gangguan hormonal.
Bagi seseorang yang sudah didiagnosis dengan hipertensi, penting untuk merubah gaya hidup mereka agar bisa beraktivitas sehari-hari dengan baik.
Sebab ketika penyakit kambuh, ini dapat menyebabkab sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, bahkan pingsan.
Biasanya ini diobati dengan langsung meneguk obat yang telah diresepkan oleh dokter.
Namun Anda tak harus selalu bergantung dengan obat dokter, sebab ada cara alami mengobati hipertensi dengan bahan alami.
Salah satunya dengan memanfaatkan labu siam seperti berikut ini.
Manfaat Labu Siam untuk Mengobati Hipertensi
Dilansir dari healthbenefitsof, makan labu siam dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Itu termasuk mengonsumsi bagian buah labu siam dan daun daunnya.
Juga diketahui minum teh labu siam juga memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah.
Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Purdue.
Dalam penelitian tersebut, labu siam digunakan sebagai teh atau dikonsumsi sebagai jus labu siam, dan hasilnya menunjukkan bahwa itu mengurangi tekanan darah tinggi.
Anda dapat memanfaatkan ini untuk pengobatan sendiri di rumah.
Cara pembuatannya, rebus 122 gram labu siam dalam 180 m air.
Kemudian konsumsi secara berturut-turut selama 5 hari dengan frekuensi satu kali sehari.
Lalu jus labu siam ampuh menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi menurut sebuah penelitian.
Anda bisa membuat jus labu siam dengan membuat jus labu siam dari labu siam segar untuk dikonsumsi.
Makanan Kandungan Tinggi Garam yang Perlu Dibatasi Penderita Hipertensi
dr. Arti Indira, Sp.GK, M.Gizi, dokter spesialis gizi, mengatakan bahwa membatasi konsumsi garam penting dilakukan di era serba instan seperti sekarang.
Untuk konsumsi garam, dr. Arti menyarankan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Ia merekomendasikan agar konsumsi garam dibatasi hanya satu sendok teh per hari.
“Penggunaan garam dan penyedap dibatasi, gantilah dengan rempah-rempah. Kemudian, pilihlah nasi putih atau beras merah dibandingkan nasi yang dibumbui,” katanya.
Asupan garam sebagian besar diperoleh dari makanan kemasan. Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa makanan yang cenderung tinggi garam:
1. Sup kalengan
2. Ham
3. Puding instan
4. Keju cottage
5. Salad dressing
6. Pizza
7. Kaldu
8. Dendeng atau daging kering
9. Tortilla
10. Acar
Untuk mengurangi konsumsi garam, cara yang terbaik adalah membatasi makan makanan olahan dan kemasan.
Di samping itu, usahakan untuk selalu mengonsumsi makanan utuh dan segar sehingga nutrisi yang didapat lebih optimal.
Artikel ini telah tayang di healthbenefitsof dengan judul 15 Benefits of chayote or sayote and side effects