SajianSedap.com - Spons cuci piring jadi alat pembersih yang wajib ada di rumah.
Kalau tak ada spons di dapur, kita jadi kesulitan untuk menghilangkan noda di piring dan peralatan masak yang kotor.
Tapi, masih banyak yang mengabaikan kebersihkan dari spons cuci piring ini, nih!
Padahal sama seperti barang lainnya, spons juga harus rajin diganti.
Coba deh lihat spons cuci piring mu, sudah berapa lama benda itu digunakan?
Seminggu, dua minggu atau sampai lebih dari sebulan?
Kalau masih punya kebiasaan jarang mengganti spons, mending ubah dari sekarang, ya!
Karena ternyata ada risiko kalau kita jarang mengganti alat membersihkan piring ini, loh.
Apa saja itu?
Akibat Jarang Mengganti Spons Piring
Pembersihan yang mudah dan cepat ini mungkin membuatmu jarang mengganti benda kuning ini.
Namun, seperti dilansir Livestrong via Kompas.com, ada bahaya yang mengintai jika kamu tidak melakukannya, loh!
Ada sebuah studi pada 2017 dalam Nature bertajuk “Microbiome Analysis and Confocal Microscopy of Used Kitchen Sponges Reveal Massive Colonization by Acinetobacter, Moraxella, and Chryseobacterium Species”.
Pada studi tersebut mengungkapkan bahwa spons penuh dengan kuman.
Para peneliti mengidentifikasi 362 jenis bakteri yang berbeda dari 14 sampel spons.
Nah, satu-satunya tempat selain spons yang memiliki bakteri sebanyak ini adalah saluran usus manusia.
Studi lain dalam Journal of Food Protection pada 2017 pun mengungkapkan hal yang sama.
Studi ini bertajuk “Prevalence of Pathogens and Indicator Organisms in Home Kitchens and Correlation with Unsafe Food Handling Practices and Conditions”.
Mereka mengungkapkan, sebanyak 44 persen dapur mengandung bakteri fekal, yang terutama ditemukan di wastafel, spons, dan lap cuci piring.
1. Memiliki banyak kuman
Operations Executive di Housekeep yakni Henry Paterson menjelaskan, spons memiliki banyak kuman karena mereka digunakan untuk membersihkan seluruh peralatan dapur yang kotor.
“Termasuk pisau dan talenan yang mungkin telah memiliki kontak dengan daging mentah atau kontaminan lainnya,” ujar Paterson.
Tidak hanya itu, lanjutnya, banyak orang yang turut menggunakan spons cuci piring untuk membersihkan meja dapur dan tumpahan apa pun.
Desain spons juga membuatnya menjadi tempat berkumpul para kuman.
Mereka berpori dan jarang kering di antara penggunaan.
“Karena bakteri tumbuh di lingkungan yang hangat dan lembap, spons menghadirkan kondisi yang ideal bagi mereka untuk berkembang biak,” ucap Paterson.
2. Dapat menyebarkan patogen
Profesor klinis mikrobiologi dan patologi di NYU Langone Health, Philip Tierno, menuturkan bahwa spons dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan penyebaran patogen.
Jika kamu membersihkan tumpahan cairan ayam mentah dengan spons, mereka akan mengambil mikroorganisme yang mungkin telah tumbuh dalam cairan tersebut.
“Ketika kamu menggunakan spons yang mengandung kuman, kamu akan mencemari dapur,” kata Tierno.
Spons yang kemudian digunakan untuk mengelap meja dapur, gagang kulkas, dan keran wastafel dapat secara efektif menyebarkan patogen ke seluruh ruangan.
3. Dapat menyebabkan keracunan makanan
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat (AS) menyatakan, setidaknya 48 juta orang mengalami keracunan makanan setiap tahunnya.
Bakteri dan virus terbesar yang menyebabkan hal ini adalah norovirus, salmonella, C. perfringens, campylobacter, dan staph.
Bagi banyak orang, keracunan makanan menyebabkan mual, muntah, kram, dan diare.
Namun, kamu dapat mengalami hal yang lebih bermasalah.
Menurut CDC, sebanyak 128.000 orang dirawat di rumah sakit karena penyakit bawaan makanan setiap tahunnya.
Orang dewasa yang lebih tua, anak-anak, dan ibu hamil atau orang yang memiliki masalah pada sistem imun (immunocompromised) berada pada risiko yang lebih besar.
Bukan dari mikroorganisme di spons, tetapi...
Meski begitu, mikroorganisme yang berkembang biak di spons mungkin bukan jenis yang menyebabkanmu sakit.
Sebab, sebagian besar bakteri yang ditemukan oleh studi dalam Nature tidak berbahaya bagi kebanyakan orang.
Mungkin juga, kotoran makanan yang kamu bersihkan bebas dari kuman—meski kemungkinannya tidak menguntungkan jika spons telah bersentuhan dengan unggas mentah.
Tierno menunjukkan, sekitar 80-90 persen ayam mentah mengandung semacam patogen.
“Itu tergantung pada kekuatan sistem kekebalanmu, jumlah bakteri yang tertelan, dan jenis bakterinya. Ada jenis bakteri tertentu yang lebih ganas daripada yang lain,” ujar Tierno.
Kapan spons cuci piring harus diganti?
Menurut Tierno, spons cuci piring tidak harus diganti kecuali mereka sudah benar-benda tidak dapat digunakan dengan baik.
Jika spons sudah robek dan sulit mengambil cairan, seperti air dan sabun cuci piring, sebaiknya kamu membeli spons baru. Hal yang paling penting adalah kamu membersihkan spons setiap hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya yang Mengintai Jika Jarang Mengganti Spons Cuci Piring".