Di warteg miliknya, minimal masakan yang tersaji ada 40 lebih. Termasuk sayur, lauk, oseng-oseng, sampai kripik.
Selain itu, ia juga kerap meminta stafnya di tiap cabang untuk memilih pasar induk, atau pasar besar yang terdekat untuk belanja bahan baku.
Di pasar besar itulah ia bisa mendapat harga lebih murah dari yang lainnya.
"Jadi bukan mensiasati bahan jelek, tapi kita juga punya tempat-tempat murah ke pasar besar, buat press harga, juga ngambil untungnya tidak dari satu porsi, tapi dari satu item," tuturnya.
Bagaimana, sudah paham?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Rahasia Harga Makanan Warteg Tetap Murah di Jakarta yang Serba Mahal".