Jarang Orang Tahu, Kenapa Makanan di Warteg Tetap Murah Padahal Biaya Hidup di Jakarta Mahal? Ini Rahasianya

By Ulfa, Selasa, 19 September 2023 | 11:25 WIB
Alasan kenapa harga makanan di warteg bisa murah (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

SajianSedap.com - Apakah kamu salah satu orang yang sering beli makanan ke warteg?

Warteg atau warung tegal sering jadi solusi orang-orang yang malas masak.

Apalagi untuk anak kos, warteg ini bak jadi penyelamat.

Karena selain menunya yang beragam, harga sekali makan di warung ini pun lumayan murah, loh.

Tapi pernah gak sih kepikiran kenapa harga makanan di warteg itu murah-murah?

Ya, di tengah Jakarta yang serba mahal, warteg-warteg masih bisa eksis dengan menawarkan harga yang masih terjangkau.

Padahal harga bahan baku di pasar sama dengan yang dibeli restoran atau tempat makan lainnya.

Nah, ternyata ada alasan kenapa harga makanan di warteg lebih murah, loh.

Simak berikut ini.

Alasan Makanan di Warteg Bisa Tetap Murah

Melansir dari KompasTravel, di salah satu warteg dengan cabang terbanyak di Jakarta, makan dengan satu porsi nasi, satu sayuran, dan dua lauk (telur dan balado kentang) hanya Rp 12.000.

Suyudi, salah satu pemilik warteg asli Tegal yang kini memiliki sekitar tiga merek warteg berbeda menjelaskan hal tersebut.

Baca Juga: Ternyata Bukan Micin, Rahasia Masak Tumis Oncom Seenak Buatan Warteg Harus Lakukan 'Ritual' ini Dulu, Siap-siap Nasi Cepat Habis!

"Kalau makan pecel lele, pasti mas ga mungkin makan lele terus makan ayam juga dalam sekali makan, RM Padang juga.

Tapi kalau makanan warteg ada sayurnya, ada telor, pake tempe oreg, pake oseng juga," tuturnya.

Dari ragam lauk dan pelengkap itulah ia menghitung laba.

Dapat untung dari per satu menu

Satu lauk, sayur, atau pelengkap katakanlah untung hanya Rp 500.

Jika mengacu rata-rata pembeli menggunakan empat item plus nasi, bisa untuk Rp 2500 - Rp 3000 sekali makan.

Ilustrasi Warteg

"Jadi kita ga ngambil untung dari tiap porsi, tapi tiap item-nya.

Ada lauk, sayur, osengan, nasi, belum pelengkap ada pisang, keripik, gorengan," tutur Suyudi melansir dari Kompas Te

Ia juga memegang prinsip lebih baik mengambil untung sedikit tapi banyak pembeli, daripada mengambil untung banyak dengan sedikit pembeli.

“Prinsipnya sama, mending untung dikit tapi yang beli terus-terusan, daripada untung banyak tapi sejam udah berhenti," ucapnya.

Menurut pria yang akrab disapa Yudi itu, semakin banyak pilihan masakan, akan semakin "membius" pengunjung untuk mencicip aneka masakan yang tehidang.'

Baca Juga: Anak Kos Merapat, Ini 7 Tips Makan Sehat dan Murah di Warteg, No. 3 Paling Penting

Di warteg miliknya, minimal masakan yang tersaji ada 40 lebih. Termasuk sayur, lauk, oseng-oseng, sampai kripik.

Selain itu, ia juga kerap meminta stafnya di tiap cabang untuk memilih pasar induk, atau pasar besar yang terdekat untuk belanja bahan baku.

Di pasar besar itulah ia bisa mendapat harga lebih murah dari yang lainnya.

"Jadi bukan mensiasati bahan jelek, tapi kita juga punya tempat-tempat murah ke pasar besar, buat press harga, juga ngambil untungnya tidak dari satu porsi, tapi dari satu item," tuturnya.

Bagaimana, sudah paham?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Rahasia Harga Makanan Warteg Tetap Murah di Jakarta yang Serba Mahal".

Baca Juga: Sering Ada di Warteg, 1 Ikan Ini Ternyata Pantang Dikonsumsi Penderita Asam Urat, Bisa Bikin Nyeri dan Nyut-nyutan Kambuh Terus