1. Pilih jenis kentang
Membuat perkedel paling baik menggunakan kentang jenis tes karena kandungan airnya sedikit dan patinya tinggi. Ciri kentang tes ini warnanya agak pucat.
Kandungan air yang sedikit akan membuat kentang lumat jadi lebih padat.
2. Cara mematangkan kentang
Sebelum kentang digoreng (deep fry) dan dilumatkan, kentang harus matang. Cara masaknya bisa direbus, dikukus, atau digoreng.
Apabila memilih teknik masak rebus dan tumis, maka rebus kentang bersama kulitnya tanpa dipotong. Cara ini membuat kentang lebih tidak banyak menyerap air.
Namun, cara terbaik mematangkan kentang untuk perkedel adalah dengan cara digoreng. Goreng sampai matang lalu lap tisu atau kertas sampai minyaknya hilang.
3. Pilih bahan campuran yang tidak berlemak
Beberapa resep sering menambahkan mentega ke dalam perkedel. Cara ini bisa dilakukan tetapi jangan terlalu banyak karena akan membuat perkedel lebih mudah hancur.
Jangan juga menambahkan daging yang terlalu berlemak. Apalagi susu cair atau kental manis. Paling baik, gunakan susu bubuk.
4. Telur Terlalu Banyak
Pada resep perkedel, biasanya akan menambahkan telur sebagai pengikat adonan. Telur juga membuat tekstur perkedel jadi lebih lembut saat dimakan.
Namun, seringkali kita menggunakan telur yang terlalu banyak. Resep biasanya hanya akan menulis satu butir telur utuh, tetapi tidak disebutkan beratnya.
Bisa jadi, telur yang kita gunakan nyatanya jauh lebih besar. Solusinya, timbang telur sebelum digunakan.
Idealnya, telur putih adalah 30 gram dan kuning telur 20 gram. Jadi, kalau gunakan telur utuh, maka jumlahnya adalah 50 gram telur.