SajianSedap.com - Menyantap makanan dengan kerupuk merupakan salah satu budaya yang ada di Indonesia dan beberapa wialayah Asia Tenggara.
Ya, kerenyahan kerupuk mampu meningkatkan nafsu makan.
Apalagi beberapa makanan juga memiliki ciri khas dihidangkan dengan kerupuk.
Tak heran jika kerupuk jadi salah satu panganan bahkan camilan yang ada di meja makan.
Nah biasanya kerupuk ini dibuat oleh skala rumahan hingga usaha kecil menengah.
Krena itu, pengeawan dan kontrol terkadang sulit dilakukan.
Hal inilah yang membuat beredarnya kerupuk menggunakan boraks beredar.
Meski tidak semua produsen dan pembuat kerupuk memakai boraks, namun ada oknum nakal yang membuat kerupuk dengan boraks ini.
Ciri-ciri Kerupuk Mengandung Boraks
Boraks biasanya digunakan agar kerupuk bisa awet lama.
Bahkan digunakan sebagai pengenyal saat pembuatannya.
Karena itu Anda perlu mengenali ciri-ciri kerupuk yang mengandung boraks.
Dikutip dari laman Patikan.go.id, ternyata ciri-ciri kerupuk mengandung boraks ini bisa terasa saat kita memakannya loh.
Untuk ciri-cirinya, Imam Yarkoni Dokter Umum di Puskesmas Margoyoso I menuturkan, bahwa kerupuk yang mengandung boraks selalu terasa getir di lidah.
Selain itu, tekstur pada kerupuk juga akan lebih renyah dan gurih.
”Para pedagang yang kurang pengawasan memang terkadang menambahkan zat-zat yang tidak layak untuk dikonsumsi. Terlebih, kesehatan konsumen terkadang cenderung dikesampingkan,” katanya.
Meski begitu ciri-ciri tersebut tidak serta merta membuat kerupuk mengandung boraks.
Perlu uji lab terhadap kandungan biraks di dalamnya.
Dikutip dari lama Kementerian Kesehatan, boraks dikenal pula dengan nama sodium borate, sodium tetraborate atau disodium tetraborate.
Zat ini banyak dipakai dalam berbagai hal seperti pembuatan kosmetik, deterjen, pembasmi serangga, gelas, dan keramik.
Karena kegunaan boraks adalah sebagai bahan pengawet, maka banyak oknum oknum yang memanfaatkan kegunanaannya sebagai bahan pengawet makanan.
Selain dapat menyebabkan demam, mual, dan gagal ginjal boraks dapat menyebabkan kematian.
Akhir-akhir ini formalin dan boraks sering digunakan untuk mengawetkan makanan, seperti tahu, mi basah, ikan dan daging ayam hingga kerupuk.
Formalin dan boraks sebenarnya bahan kimia yang hanya boleh digunakan untuk keperluan di luar tubuh, artinya boraks dan formalin tidak boleh masuk ke dalam tubuh manusia karena akan sangat merusak organ-organ yang ada.
Nah dengan fakta ini selalu waspada terhadap peredaran makanan yang mengandung boraks dan formalin Sase Lovers1
Ingat pengobatan terbaik adalah pencegahan yang dilakukan sejak dini.
Jika Anda curiga terhadap pembuat, produsen atau penjual makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya, segera adukan ke pihak terkait agar dilakukan penindakan.
Baca Juga: 4 Ciri-ciri Tahu yang PANTANG Dibeli, Mending Puter Balik Daripada Bikin Rugi Satu Rumah