Gelar Rakernas II IWAPI 2023, Para Pengusaha Perempuan Dorong Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

By Intan Yusan S, Senin, 30 Oktober 2023 | 18:15 WIB
IWAPI gelar Rakernas II pada 24-25 Oktober lalu, di ICE BSD, Tangsel. ()

Tampil sebagai moderator founder Srikandi Pintar Indonesia, RA Loretta Kartikasari, SE, MIKom, MM, PhD(c) dalam acara Idea Talk, yang menampilkan 4 narasumber dari berbagai kementerian.

Lenny N Rosalin dari Kementerian PPPA menyampaikan, berbagai data yang menunjukkan mengenai posisi Indonesia di mata dunia, dengan indikator yang jelas mengenai pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik dan lainnya.

“Pengambil keputusan dari kalangan perempuan di tingkat provinsi, kabupaten, kota hingga desa masih banyak menemui tantangan,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi masalah kekerasan pada perempuan dan anak, KemenPPPA memiliki layanan hotline 129 Sahabat Perempuan dan Anak, yakni sebuah layanan kesehatan yang ditangani tenaga profesional, di antaranya psikolog, psikiater, dan lainnya.

Layanan ini terhubung ke seluruh Indonesia untuk menangani masalah mental health atau kesehatan mental. Pelayanan ini disesuaikan dengan jenis kasus dan kebutuhan.

“KDRT merupakan fenomena gunung es. Bila seseorang melihat atau mendengar adanya dugaan KDRT, sebaiknya melaporkan ke 129 karena kami juga bekerja sama dengan kepolisian, baik polres, polda, hingga bareskrim di seluruh Indonesia.

Narasumber kedua, Bambang Sugiharto dari Kementerian Pertanian menjelaskan, pihaknya mendorong para pengusaha yang mayoritas perempuan untuk mengikuti pelatihan pengolahan dan pemasaran produk-produk holtikultura.

“Kami membina 400 lebih UMKM yang mayoritas ibu-ibu dan kelompok wanita tani, memberi pembinaan untuk menghasilkan produk-produk olahan. Kami membantu produk mereka naik kelas hingga masuk ke supermarket. Kami siap memberi pelatihan ke setiap daerah bersama IWAPI, menjadi ibu angkat UMKM di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Sementara narasumber ketiga, Hartati dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, menjelaskan bahwa budi daya perikanan dapat diusahakan dari skala kecil hingga besar.

Bahkan, seorang ibu rumah tangga dapat melakukan budi daya ikan lele di ember atau gentong.

Dengan demikian, kebutuhan protein keluarga bisa terpenuhi, sekaligus dibisniskan.

“Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki balai yang menjadi rujukan tempat bertanya mengenai pengolahan ikan. Ibu-ibu bisa berkonsultasi seputar pengolahan ikan dan sebagainya,” jelasnya.