Jarang Ada yang Tahu, Di Kota ini Justru Tidak Ada Warteg, Kok Bisa?

By Raka, Kamis, 2 November 2023 | 11:40 WIB
Satu kota ini tidak ada warteg, ternyata ada alasannya (Tribun Jakarta)

"Waktu itu juga banyak fenomena seperti ini, tukang cukur dari Garut makanya dikenal bahwa tukang cukur identik dengan Garut. Ini karena banyaknya suatu etnis yang melakukan pekerjaan tersebut,” jelas Rizal.

Menurutnya adanya warteg kini telah menjadi bisnis terbuka karena banyak dari pemilik warteg sendiri bukan lagi orang dari Tegal.

Ia juga mengatakan jika warteg kini menjadi mata rantai pertahanan nasional.

“Warteg ini jadi mata rantai pertahanan nasional, menjadi penyelamat perut ketika nanti terjadi krisis dan makanan mahal. Warteg akan tampil paling depan karena punya harga yang ramah di kantong, dan ini yang akan dicari. Orang-orang juga bisa memilih lauk sesuai dengan budget yang dimiliki,” jelasnya.

Selain itu ada beberapa fakta unik soal warteg yang jarang kita sadari.

Memiliki dua pintu

Meski tidak semua warteg berpintu dua, namun rata-rata warteg memiliki dua pintu.

Jika secara fungsi, warteg dengan dua pintu digunakan untuk alur keluar-masuknya pelanggan.

Sedangkan jika secara filosofi, adanya dua pintu dianggap bisa mendatangkan banyak rezeki bagi pemiliknya.

Sayur Asem Wajib Ada

Mungkin warteg menjadi warung makan yang diisi dengan beragam menu.

Tapi ada satu menu yang wajib hadir setiap hari, yakni sayur asem.

Tak ada penjelasan kenapa sayur ini wajib ada, besar kemungkinan peminatnya yang sangat banyak.

 Baca Juga: Heran Lihat Dapur Warteg Ada Terong Direndam Susu, Pas Coba Sendiri, Langsung Malas Jajan Lagi Di Luar Rumah, Kok Bisa?

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata Tak Ada Warteg di Tegal..."