1. Jenis labu kuning
Ada beberapa jenis labu yang dijual di pasaran, di antaranya ialah labu madu atau kabocha, labu parang, dan butternut.
Labu parang biasa digunakan untuk hiasan, tetapi dapat juga digunakan untuk membuat kolak. Sayangnya kulit labu parang cenderung keras jadi agak sulit dikupas.
Sementara, labu madu dan butternut hanya bisa diolah menjadi masakan. Labu madu dan butternut memiliki yang lebih manis sekalipun ukurannya lebih kecil.
Jika ingin membuat kolak atau MPASI, kamu bisa memilih labu madu atau buttenut saja. Sebab teksturnya lebih lembut dan enak.
2. Periksa kulitnya
Labu kuning yang sudah matang harus cukup keras supaya disimpan lebih lama. Periksa kulitnya dengan cara menekannya untuk mengetahui tingkat kematangan labu.
Selain itu kamu juga bisa mengecek kualitas labu dengan mengamati kulitnya. Hindari memilih labu yang kulitnya berlubang atau memar karena tidak bisa disimpan lama.
Pilihlah labu yang kulitnya keras, permukaannya halus, dan tampak mulus. Ini merupakan tanda bahwa labu sudah cukup matang dan memiliki rasa yang manis.
3. Perhatikan warnanya
Sebetulnya warna labu tidak menjamin kualitasnya. Sebab, warna labu kuning akan kusam seiring bertambahnya usia. Apalagi jenis labu kuning juga bermacam-macam.
Meski begitu hindari memilih labu kuning yang kulitnya berwarna kehitaman dan sedikit lembek. Terlebih jika kamu tak ingin segera mengolahnya.
Labu yang lembek dan berwarna kehitaman akan mudah membusuk. Biasanya ini merupakan tanda bahwa labu pernah jatuh atau terbentur.
4. Pilih labu kuning bertangkai
Pilihlah labu kuning yang masih bertangkai. Labu kuning atau waluh yang sudah tidak bertangkai akan lebih mudah membusuk karena berlubang.