1. Sejarah Empal Gentong
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, empal gentong keberadaannya bisa dirunut jauh hingga sekitar abad ke-15 Masehi.
Keberadaan sajian ini berasal dari cerita rakyat atau tradisi lisan yang ada di Cirebon.
Walau begitu, hingga kini belum ada tradisi lisan yang menyebutkan dari Cirebon bagian mana empal gentong berasal.
2. Dipercaya sebagai alat penyiaran Islam
Fadly percaya jika penyebaran makanan ini terjadi di wilayah yang menjadi titik penyiaran Islam yang dilakukan Sunan Gunung Djati.
“Biasanya kalau dalam tradisi penyiaran Islam dan agama itu yang digunakan medianya adalah makanan salah satunya,” ungkap Fadly.
Itulah mengapa dahulu empal gentong biasa dibuat menggunakan daging kerbau, bukan daging sapi seperti sekarang.
“Karena daging sapi ini bagi masyarakat Cirebon yang masih beragama Hindu itu dianggap daging yang sakral. Sehingga di abad ke-15 itu yang digunakan adalah daging kerbau yang masih mungkin untuk dikonsumsi,” terang Fadly.
3. Persilangan berbagai budaya
Menurut Fadly, empal gentong dipercaya merupakan hibridasi atau pertemuan berbagai budaya.
Seperti dipengaruhi budaya Arab, Jawa, lokal, India, hingga Cina yang bersatu padu membentuk empal gentong yang kita kenal sekarang.
Hal itu bisa terlihat dari kuah empal gentong yang mirip seperti gulai. Gulai merupakan perpaduan antara pengaruh budaya Arab dengan India.
Kemudian bumbu-bumbu yang dipakai dalam empal gentong didapatkan dari perpaduan antara pengaruh budaya Cina dan budaya orang lokal Cirebon saat itu.