Sebutan cendol dekat dengan masyarakat Jawa Barat.
Sementara dawet merupakan sebutan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun Fadly menekanan, secara rasa dan wujud dari cendol maupun dawet itu tidak ada bedanya.
Cendol dan dawet juga menyebar ke negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, hingga Thailand. Namun dawet diduga kuat berasal dari Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan maraknya dawet di wilayah pedesaan tempo dulu sampai detik ini.
Dawet sendiri produk pedesaan agraris.
Sebab dawet terbuat dari tepung beras.
Awalnya, orang-orang Banjarnegara dan Banyumas membuat dawet di daerah mereka.
Pada perkembangannya kemudian dawet versi kedua daerah ini menyebar luas.
Dari situlah dawet ayu khas Banjarnegara dikenal.
Pedagang dawet kini belum tentu warga asli Banjarnegara, tetapi nama dawetnya tetap dawet ayu khas Banjarnegara.
Seperti dikutip dari sebuah artikel di Harian Kompas, keterkenalan dawet ayu awalnya masih di seputar Banyumas.