Namun, belakangan pada tahun 2.000-an dawet ayu khas Banjarnegara bisa ditemukan di Medan, Bali, Lombok, bahkan di depan sebuah mal di Abepura, Papua.
Persebaran dawet ayu juga didorong adanya mobilisasi massa yang terjadi pada tahun 1980-an.
Nah terlepas dari banyaknya versi sejarah dan asal-usul dawet ini, minuman manis ini memang jadi salah satu kekayaan kuliner Indonesia.
Jika Anda ingin membuat es cendol, berikut ini resep mudah yang bisa Anda coba di rumah.
Bahan:100 gram tepung beras50 gram tepung hunkwe30 gram tepung sagu tani, dilarutkan di dalam 50 ml air500 ml air100 ml air suji (dari 50 lembar daun suji dan 2 lembar daun pandan)1/2 sendok teh garam5 tetes pewarna hijau tua2 sendok teh air kapur sirih
Bahan Kuah Santan:600 ml santan dari 1 butir kelapa1/2 sendok teh garam2 lembar daun pandan
Bahan Sirop:250 gram gula merah, sisir halus250 ml air2 lembar daun pandan1/4 sendok teh garam3 buah nangka, dipotong kotak500 gram es batu untuk pelengkap
Cara Membuat Es Cendol Hunkwe Beras:
1. Cendol, rebus air, air suji, garam, pewarna hijau tua, air kapur sirih, tepung hunkwe, dan tepung beras sambil diaduk sampai mendidih. Tambahkan larutan tepung sagu. Masak sambil diaduk sampai meletup – letup dan kental.
2. Tuang ke atas cetakan cendol. Tekan di atas wadah yang berisi air es dan es batu. Angkat dan tiriskan.
3. Kuah santan, rebus santaan, garam, dan daun pandan sambil diaduk sampai mendidih.
4. Sirop, rebus gula merah, air, daun pandan, garam, dan nangka sampai kental.
5. Sajikan cendol dengan kuah santan, sirup, dan pelengkap.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Bedanya Cendol dan Dawet?
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu Soal Asal-usul Es Oyen, Ternyata Begini Kisah Kemunculannya