"Orang Tionghoa biasa bilang Tan Cik yang artinya dingin dan puncak," katanya dikutip dariKompas.com.
Lewat siaran pers dari Kecapi Batara dijelaskan juga jika Perayaan Onde ini sudah ada sejak Dinasti Han (206 SM - 220 M).
Pada zaman Dinasti Song (1127-1152 M), Perayan Onde dilaksanakan dengan sembahyang arwah leluhur dan lima unsur di bumi yang terdiri dari logam, air, api, tanah, dan kayu.
Sementara pada zaman Dinasti Qing (1644-1911 M), Perayaan Onde menjadi salah satu perayan penting di China dan daerah migrasi, tak terkecuali di Indonesia.
Berbeda dengan Imlek atau Tahun Baru China yang menjadi ajang silaturahmi, Perayaan Onde hanya dirayakan oleh keluarga.
Tradisinya adalah berkumpul bersama, membuat onde, menikmati onde, dan berdoa bersama.
Onde yang berbentuk bulat juga melambangkan keutuhan, persatuan, harmonisasi keluarga.
Onde juga melambangkan lambang keseimbangan alam yakni Yin dan Yang.
Adapun onde umumnya terbuat dari tepung beras tanpa isi.
Ini melambangkan eratnya ikatan persaudara, dan air gula manis melambangkan hubungan antar keluarga yang manis.
Pada perkembanganya, onde kini dibuat dari berbagai bahan tak hanya tepung beras, bisa juga kentang tumbuk.
Baca Juga: Pantas jadi Simbol Harapan Saat Imlek, Bahan Makanan Ini punya Manfaat Luar Biasa Untuk Tubuh