Tak Asal Dihidangkan, Makanan Imlek Ternyata Harus Dalam Jumlah Genap Biar Tidak Bawa Sial

By Amelia Pertamasari, Selasa, 23 Januari 2024 | 17:10 WIB
Pantangan menyajikan makanan saat tahun baru Imlek. (TimeOut)

Jadi dengan memiliki jumlah hidangan atau porsi yang ganjil dapat membawa keberuntungan dan energi positif. 

“Nomor delapan, nomor 12, asalkan angkanya bulat, itu bagus. Dan nomor tujuh adalah yang harus dihindari,” jelas Lee Man, kritikus makanan dan pemandu budaya.

Dalam budaya Tionghoa, angka ganjil umumnya dianggap lebih beruntung dibandingkan dengan angka genap.

Ini karena sebagian angka genap memiliki pengucapan yang mirip dengan kata-kata yang memiliki makna negatif.

Angka 8, sebagai contoh, dianggap sangat beruntung dalam budaya Tionghoa karena bunyinya mirip dengan kata untuk kekayaan dan kemakmuran.

Tetapi khususnya untuk angka 4 perlu dihindari karena bunyinya mirip dengan kata untuk kematian. Praktik ini dikenal sebagai tetraphobia.

Namun tak hanya angka porsinya, memesan dalam jumlah banyak juga bisa dilakukan karena tujuannya mencerminkan harapan akan limpahan makanan dan keberkahan di tahun mendatang.

Namun simbolisme ini tidak hanya terbatas pada jumlah hidangan, penerapan ini juga dilakukan dalam berbagai aspek budaya Tionghoa, termasuk pemilihan hadiah, waktu pelaksanaan acara, dan bahkan warna yang dipilih untuk dekorasi.

Makanan pantangan Imlek

Dalam kepercayaan etnis Tionghoa, ada beberapa makanan yang pantang dimakan saat Imlek. Berikut ini daftarnya:

1. Salak

2. Bubur

Baca Juga: Jadi Makanan Wajib Imlek, 1 Bagian dari Ayam Utuh Ini Ternyata Tak Boleh Dimakan, Keberuntungan 2024 Bisa 'Kabur'

3. Lobster

4. Makanan yang berwarna putih

5. Labu

6. Kepiting