Mengenal Tahok, Makanan Halal Imlek di Solo yang Mulai Langka

By Idam Rosyda, Sabtu, 27 Januari 2024 | 08:10 WIB
Takok khas Solo (Kompas.com)

Melansir dari Laman Surakarta.go.id, ada sejarah panjang mengenai keberadaan Tahok ini.

Makanan ini dikenal sejak tahun 50’an, hanya saja saat itu belum banyak masyarakat Jawa yang mengenalnya.

Karena dahulu Tahok hanya dikonsumsi masyarakat Tionghoa atau makanan warga Tionghoa yang tinggal di Jawa.

Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Jawa juga menggemarinya.

Akhirnya, tahok dikenal sebagai salah satu makanan tradisional yang tidak dapat dipisahkan dari kota Solo.

Sejarah Tahok di Solo kemungkinan bersamaan dengan kedatangan orang orang Tionghoa pelarian dari kerusuhan etnis di Batavia tahun 1740 dan menetap di Kartasura.

Kedatangan mereka diterima baik oleh PB II yang kemudian hari pelarian-pelarian ini dimanfaatkan untuk melawan VOC, walaupun akhirnya orang orang Tionghoa berbalik menyerang PB II pada peristiwa Geger Pecinan di Kartasura tahun 1742.

ahok berasal dari suku kata Tao atau Teu yang berarti kacang kedelai, serta Hoa atau Hu yang berarti lumat.

Karena orang Jawa susah mengucapkannya, maka mereka lebih sering mengucapkannya dengan kata Tahok.

Sesuai namanya, tahok terbuat dari kacang kedelai yang dilumatkan.

Sekilas tahok ini bentuknya menyerupai pudding ataupun bubur sumsum.

Baca Juga: Tips Kue Kering Imlek 2024: Trik Sukses Memanggang Kue Kering dengan Oven Tangkring