Bukan Cuma Daun Pandan, Ini Daftar Pewangi Kue Tradisional yang Bikin Hidangan Jadi Lebih Kaya Rasa dan Aroma

By Amelia Pertamasari, Senin, 26 Februari 2024 | 15:18 WIB
Bahan pewangi kue tradisional. (Kolase Kompas)

SajianSedap.com - Kue tradisional Indonesia sangat beragam dan memiliki rasa yang nikmat.

Kue tradisional Indonesia sering kali menggunakan bahan-bahan alami dan rempah-rempah lokal yang memberikan rasa autentik dan khas.

Misalnya, penggunaan santan, gula merah, pandan, dan kelapa parut memberikan cita rasa yang kaya dan lezat.

Dan proses membuat kue tradisional sering melibatkan rempah-rempah atau bahan-bahan aromatik yang memberi aroma khas.

Misalnya menambahkan daun pandan atau daun jeruk, yang memberikan aroma yang harum dan menggugah selera.

Jika selama ini hanya daun pandan yang Anda tahu dalam mengharumkan kue, sebenarnya masih ada lainnya.

Setidaknya ada empat pewangi tradisonal kue yang bisa menombah aroma dan rasa pada kue.

Penggunaan bahan-bahan pengharum alami tersebut tidak hanya memberikan aroma dan rasa yang lezat pada kue, tetapi juga membuat kue tradisional Indonesia menjadi lebih kaya akan cita rasa dan aroma alami.

Jadi simak berikut ini apa saja bahan pewangi kue tradisional yang bisa Anda pakai.

Bahan Pewangi Kue Tradisional

Dalam buku "Ide Masak - Resep Jajan Pasar Favorit" karya Ide Masak terbitan PT Gramedia Pustaka, disebutkan beberapa bahan yang bisa digunakan sebagai penambah aroma jajanan tradisional.

Baca Juga: Tips Membuat Kue Kering Tanpa Mentega Tapi Tetap Wangi dan Enak, Kuncinya di 1 Bahan ini

1. Vanili

Vanili adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan sebagai pengharum masakan. Bubuk ini dihasilkan dari buah yang berbentuk polong.

Dalam penggunaannya, vanili bubuk biasa dicampurkan dengan bahan baku kue. Selain kue, vanili pun juga dapat menjadi bahan pewangi minuman.

Untuk takarannya sendiri, bisa disesuaikan dengan resep.

2. Kayu manis

Kayu manis diambil dari kulit kayu tanaman rempah. Konon, pengharum kue ini sudah digunakan oleh bangsa Mesir Kuno sejak 5.000 tahun yang lalu.

Masyarakat Indonesia sendiri kerap menggunakan kayu manis sebagai bahan pewangi makanan ataupun minuman.

Biasanya, yang digunakan ialah kayu manis batang atau kayu manis bubuk.

3. Daun pandan

Selain pewarna makanan, daun pandan juga dapat digunakan sebagai penambah aroma masakan. Termasuk pada jajanan tradisional.

Untuk penggunaannya, kamu dapat memanfaatkan daun pandan segar, pasta pandan, ataupun bubuk pandan.

Walau bisa menambah aroma dan mempercantik tampilan kue, tetapi jangan gunakan daun pandan terlalu banyak. Sebab, dapat membuat jajanannya terasa sedikit getir.

4. Santan

Ditambahkan dari laman Serious Eats, santan pun dapat membuat aroma kue tradisional maupun kue modern menjadi lebih wangi.

Penggunaan santannya bisa disesuaikan dengan resep yang sedang dibuat. Namun bila digunakan untuk saus atau kuah, sebaiknya masak santan dengan api kecil agar tidak pecah.

Selain santan, kelapa parut pun dapat menambah aroma sedap pada jajanan pasar. Dalam penggunaannya, biasanya kelapa parut disangrai atau dikukus terlebih dulu.

Baca Juga: Trik Membuat Telur Sagu yang Renyah dan Tidak Mudah Hancur, Tepung Ini Jadi Rahasianya

Cara simpan kue yang sudah dipotong

Kue yang sudah dipotong biasanya akan lebih cepat basi, sebab kelembaban pada kue berkurang.

Kamu bisa menyimpan kue potong dengan cara menutupi bagian kue yang diiris dengan menggunakanan plastic wrap.

Pastikan plastic wrap menempel lansung pada bagian yang diiris, agar kelembaban kue tidak menghilang.

Selanjutnya kamu bisa menyimpan kue seperti cara menyimpan kue yang belum dipotong.

Namun daya simpan kue yang sudah dipotong akan lebih singkat dibanding kue utuh.

Kue potong hanya bisa bertahan selama tiga sampai empat hari pada suhu kamar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Bahan Pewangi Kue Tradisional, Tidak Cuma Vanili

Baca Juga: Cara Membersihkan Peralatan Membuat Kue Agar Tidak Cepat Rusak, dari Kuas Sampai Cetakan Kue