SajianSedap.com - Daging sapi merupakan salah satu jenis daging yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia.
Ada banyak hidangan populer yang dibuat dari daging sapi.
Sebut saja hidangan seperti rendang, bakso, sate, soto dan masih banyak lagi sajian yang menggunakan daging sapi.
Nah selain dagingnya, ada beberapa bagian lain yang juga sering dikonsumsi.
Bagaina ini adalah sandung lamur, tetelan dan urat.
Ketiga bagian ini memang cukup familiar.
Namun bagi sebagian orang terkadang masih cukup membingungkan.
Berikut adalah perbedaan antara sandung lamur, tetelan, dan urat pada daging sapi:
Perbedaan Sandung Lamur, Tetelan dan Urat Sapi
1. Sandung Lamur (Brisket)
Sanduk lamur memiliki tekstur keras dan mengandung banyak lemak.
Bagian ini terletak di bagian dada dan leher sapi.
Jika ingin merebus daging sandung lamur untuk dijadikan kaldu, rebuslah dari saat airnya masih dingin sehingga pori-pori daging masih membuka.
Baca Juga: Cara Menyimpan Buah Alpukat yang Sudah Dipotong, Pakai Cara Ini Agar Tetap Segar dan Tidak Menghitam
Dengan begitu, rasa daging akan meresap di kaldu.
Ingatlah bahwa tekstur daging sandung lamur lebih lembut dan berlemak dibanding daging lainnya, sehingga ia tidak cocok untuk dimasak dalam hidangan yang direbus dalam waktu yang sangat lama dan perlu diaduk-aduk, seperti rendang.
2. Tetelan
Tetelan merupakan bagian daging yang menempel pada tulang.
Tetelah berisi daging, urat dan lemak.
Cocok untuk hidangan yang memerlukan waktu memasak yang lebih lama, seperti sup atau semur.
3. Urat (Shank)
Urat atau shank merupakan potongan daging di area betis hingga paha bawah sapi.
Serat daging di wilayah ini cukup alot dan mengandung banyak urat.
Bagian shank kurang cocok untuk steak, tetapi lebih baik untuk bakso, sup, atau kaldu.
Nah sekarang sudah tahu kan bedanya sandung lamur, tetelan dan urat.
Baca Juga: Menu Sahur Praktis dari Jamur Tiram, Tak Perlu Ribet Lagi Siapkan Santap Sehat untuk Keluarga