Dikira Sehat, 7 Makanan Ini Ternyata Menyimpan Efek Buruk yang Mengintai untuk Tubuh

By Idam Rosyda, Selasa, 26 Maret 2024 | 13:22 WIB
makanan yang dikira sehat ternyata tidak sehat (freepik)

SajianSedap.com - Mengonsumsi makanan sehat tentu begitu dianjurkan untuk kesehatan tubuh.

Khususnya jika Anda sedang berpuasa.

Memilih makanan yang sehat pastinya bisa membuat kesehatan Anda terjaga saat berpuasa.

Tak heran sebagian orang berlomba-lomba membeli makanan 'sehat' untuk stok makanan.

Namun, ternyata ada beberapa makanan yang dikira sehat justru tidak sehat karena berbagai alasan.

Melansir dari laman drlivingood.com, berikut ini 7 jenis makanan sehat yang ternyata tidak sehat.

Yuk simak.

Daftar Makanan yang Dikira Sehat Justru Tidak Sehat

1. Margarin

Setelah dipasarkan sebagai pengganti mentega, margarin mengalami proses rumit yang melibatkan pemutihan dan penghilang bau.

Seringkali mengandung minyak yang berpotensi tengik, organisme hasil rekayasa genetika, dan logam berat, margarin mungkin lebih berbahaya daripada bermanfaat bagi kesehatan.

2 Minyak Canola

Minyak canola, yang umumnya dianggap sebagai minyak goreng sehat, mengalami proses denaturasi yang dapat membuat sel menjadi padat dan berkontribusi terhadap penambahan berat badan.

Penggunaan heksana dan perlunya penghilang bau menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap keseimbangan cairan tubuh dan toksisitas secara keseluruhan.

Baca Juga: Cara Menajamkan Kembali Pisau Cukur, Tak Perlu Beli Lagi Kalau Coba Trik ini

3. Granola Bar

Granola batangan, yang dipasarkan sebagai camilan nyaman dan sehat, mungkin tidak bergizi seperti yang terlihat.

Banyak merek populer memiliki kandungan gula yang tinggi, minyak yang berpotensi tengik, dan organisme hasil rekayasa genetika.

Batangan ini mungkin berkontribusi pada masalah metabolisme daripada mendukung gaya hidup sehat.

4. Yogurt

Meskipun yogurt sering dipuji karena kandungan probiotiknya, kenyataannya banyak yogurt komersial mengandung kadar gula yang sangat tinggi.

Upaya mendapatkan usus yang sehat mungkin lebih baik dilakukan dengan mencari sumber probiotik alternatil.

5. Jus buah kemasan

Jus buah, terutama yang dipasarkan untuk anak-anak, mengandung banyak gula, seringkali melebihi batas harian yang direkomendasikan.

Menghilangkan serat alami pada jus akan menghilangkan efek anti-gula yang terkandung di dalamnya, yang menyebabkan masuknya fruktosa dan potensi masalah kesehatan seperti penyakit hati berlemak dan peningkatan trigliserida.

Ini hanyalah salah satu makanan populer yang menurut orang sehat.

6. Daging vegan

Maraknya burger vegetarian, telah menarik perhatian konsumen yang sadar akan kesehatan.

Namun, alternatif ini mungkin mengandung minyak tengik, bahan-bahan yang dimodifikasi secara genetik, serta kadar karbohidrat dan gula yang berlebihan.

Memilih opsi nabati yang organik dan diproses secara minimal bisa menjadi pendekatan yang lebih bijaksana.

7. Makanan low fat

Kegilaan terhadap makanan bebas lemak yang muncul beberapa dekade lalu sebagai respons terhadap upaya memerangi penyakit jantung.

Meskipun tujuannya adalah untuk mengurangi asupan lemak, menghilangkan lemak dari makanan sering kali berarti menambahkan gula dan karbohidrat untuk menjaga rasa.

Strategi yang bermaksud baik ini secara tidak sengaja dapat berkontribusi terhadap masalah kesehatan, karena tidak semua lemak tidak sehat, dan kualitas lemak itu penting.

Meski begitu bukan berarti Anda tidka bisa mengonsumsinya.

Sebaiknya konsumi dalam jumlah moderat agar efeknya tidak terlalu buruk untuk buruk.

Baca Juga: Youtuber Mukbang Korea Tzuyang ke Indonesia, Ini Daftar Makanan yang Kunjungi, Bikin Ngiler