Mengenal Babacakan, Tradisi Makan Bersama Khas Masyarakat Kota Pandeglang, Banten Menyambut Lebaran

By Raka, Jumat, 29 Maret 2024 | 12:42 WIB
Ilustrasi tradisi makan bersama masyarakat Pandeglang, Babacakan (Ade Setiawan/Kompasiana)

SajianSedap.com - Setiap perayaan lebaran, biasanya diiringi dengan ragam aktifitas unik dari berbagai elemen masyarakat.

Mulai dari pawai obor bahkan ada yang menyalakan meriam bambu.

Nah, salah satu yang cukup unik hadir dari provinsi Banten.

Tradisi yang dilakukan masyarakat khususnya kota Pandeglang ini selalu dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri.

Tradisi tersebut adalah babacakan.

Mengenal Tradisi Babacakan

Babacakan adalah tradisi makan bersama yang biasa dilakukan oleh masyarakat Banten, khususnya di Kabupaten Pandeglang.

Makanan yang disajikan dalam Babacakan biasanya ditaruh di atas daun pisang.

Menu yang biasa disajikan adalah nasi, ayam bakar atau ikan bakar, dan urab-uraban.

Urab-uraban adalah sayuran segar atau sayuran rebus seperti kangkung, genjer, atau daun singkong yang diberi parutan kelapa berbumbu.

Selain itu, terdapat variasi lalapan lengkap dengan sambalnya.

Saat ini, menu yang dihadirkan lebih bervariasi.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Binarundak, Puncak Perayaan Lebaran di Sulawesi Utara

Bahkan ada menu babacakan berupa sate (kambing dan sapi), dan berbagai olahan yang terbuat dari daging.

Cara membuat makanan dalam tradisi Babacakan biasanya dimulai dengan memasak nasi dan lauk-pauknya.

Setelah itu, nasi dan lauk-pauk diletakkan di atas daun pisang.

Makanan tersebut kemudian disajikan untuk dimakan bersama.

Tidak disediakan piring, para hadirin makan dengan memakai daun pisang sebagai alasnya.

Makan bancakan dimulai setelah pembacaan doa selesai, setiap orang langsung mengambil dari nyiru nasi beserta lauk-pauknya.

Tertarik mau coba ikut Sase lovers?

Baca Juga: Lebaran Rasa Imlek, Ini Ragam Kuliner Menarik di China saat Idul Fitri