SajianSedap.com - Siapa yang tak kenal dengan mendoan?
Gorengan yang menjadi kesukaan banyak orang ini merupakan makanan khas Banyumas.
Dan kabar bahagianya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan tempe mendoan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia, lo!
Olahan tempe memang tak pernah membosankan.
Terutama mendoan.
Olahan tempe mendoan ini sangat terkenal dan disukai oleh berbagai kalangan.
Yang menikmati makanan satu ini pasti dibuat ketagihan.
Menurut berbagai sumber, tempe mendoan telah menjadi komoditas dan dikelola secara komersil di Banyumas sejak tahun 1960-an.
Sejak saat itu, tempe mendoan bukan sekadar camilan.
Bagi masyarakat Banyumas, tempe mendoan sarat makna dan telah menjadi identitas warga Banyumas.
Selain kelezatannya, mendoan juga memiliki sejarahnya, lo.
Mengenal Tempe Mendoan
Diketahui, penamaan tempe mendoan disinyalir diambil dari kata mendo yang dalam bahasa Jawa Banyumas yang berarti setengah matang.
Dapat dikatakan bahwa nama tempe mendoan diambil dari teknik memasaknya.
Seperti yang kita ketahui, tempe mendoan merupakan olahan tempe yang dibalut adonan tepung dan diberikan potongan daun bawang.
Yang membedakan mendoan dengan yang lain adalah saat proses menggorengnya hanya dilakukan setengah matang saja, sekitar empat menit.
Alasan dari proses yang hanya dilakukan setengah matang karena awalnya mendoan disajikan untuk olahan cepat saji,
Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu memasak penjual tempe mendoan enggan menggoreng tempe hingga kering.
Tempe berbentuk lebar yang diiris tipis nantinya akan dibaluri tempung yang sudah diberikan bumbu.
Sehingga rasanya gurih dan lezat.
Karena kelezatan inilah yang membuat mendoan ini tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Hayo, siapa yang suka dengan mendoan?
Biasanya, untuk menyantap mendoan akan disiapkan sambal kecap dan cabai rawit hijau.