SajianSedap.com - Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi.
Ini mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut.
Bahan ini sering digunakan dalam pembuatan kue, roti, dan berbagai jenis produk roti lainnya.
Fungsinya untuk membuat adonan kue atau roti mengembang dan menjadi lebih ringan dan berongga.
Di momen lebaran seperti saat ini, biasanya ada sisa ragi yang tidak terpakai setelah membuat roti dan kue untuk hidangan lebaran.
Dan sisa ragi ini akan disimpan untuk dipakai kembali saat dibutuhkan.
Namun penting diketahui karena bahan ini mengandung mikroorganisme, ragi dapat menjadi mati atau tidak aktif.
Ragi yang mati atau tidak aktif ini tidak akan bisa dipakai lagi karena menyebabkan adonan menjadi gagal mengembang dan hasil akhirnya pun bantat.
Jadi penting mengetahui bagaimana cara simpan ragi yang benar agar awet seperti berikut ini.
Yuk simak caranya!
Cara Simpan Sisa Ragi yang Benar agar Awet
Ketahui cara menyimpan ragi yang benar agar awet dan tetap aktif saat digunakan, seperti dilansir All Recipes berikut ini.
Baca Juga: Cara Simpan Daun Salam Segar dan Kering Agar Tetap Wangi, Awet Sampai Berbulan-bulan
1. Simpan ragi kering aktif di wadah kedap udara
Ragi kering aktif bisa bertahan hingga dua tahun selama kemasannya belum dibuka.
Namun, waktu penyimpanannya bisa berkurang, bahkan habis, bila sudah dibuka dan tidak disimpan dengan benar.
Jenis ragi kering aktif yang sudah dibuka harus disimpan di dalam wadah kedap udara, lalu dimasukkan ke kulkas atau freezer.
2. Simpan ragi instan jauh dari panas
Umur simpan ragi instan sama persis dengan ragi kering aktif. Saran penyimpanannya pun demikian.
Kamu harus menaruh ragi instan di dalam wadah kedap udara, lalu boleh saja disimpan di kulkas atau freezer.
Jauhkan ragi instan dari panas dan kelembapan untuk mencegahnya mati dan bisa disimpan awet.
3. Simpan ragi segar tidak lebih dari dua minggu
Ragi segar tidak bisa bertahan lama seperti ragi instan dan ragi kering aktif. Jenis ini hanya mampu bertahan selama dua minggu di kulkas.
Jangan gunakan ragi segar berwarna coklat tua, keras, berkerak, hingga berjamur karena menunjukkan ragi sudah tidak aktif dan tidak layak dipakai untuk membuat makanan.
4. Bekukan ragi
Ragi bisa disimpan beku di freezer. Bungkus atau taruh di wadah kedap udara, lalu bekukkan.
Cara ini bisa membuat ragi kering tahan disimpan selama enam bulan. Metode membekukan ragi tidak berlaku untuk ragi segar.
Ragi bisa dipakai langsung setelah dikeluarkan dari freezer, tanpa perlu dicairkan.
Namun, kamu harus mengujinya terpisah dari adonan untuk memastikan keaktifan ragi.
Baca Juga: Tak Cuma 1, Ada 4 Cara Simpan Sisa Brownies Agar Tetap Lembut dan Tidak Kering
Cara cek ragi kering aktif
Sebelum menggunakan ragi instan untuk adonan kue, penting untuk mengecek ragi ini masih aktif atau tidak.
Untuk ragi kering aktif, butiran ragi ini tersedia dalam toples atau sebagai paket ragi.
Untuk menguji ragi kering aktif, ukur seperempat cangkir air hangat (sembilan puluh derajat hingga seratus derajat Fahrenheit) dalam gelas ukur.
Kemudian aduk satu sendok teh gula dan dua seperempat sendok teh ragi.
Biarkan selama sekitar sepuluh menit. Jika campuran ragi berbusa, itu aktif; jika tidak, buang saja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Cara Simpan Ragi yang Benar agar Awet dan Tetap Aktif
Baca Juga: Cara Simpan Udang Kupas Agar Teksturnya Tidak Berubah dan Rasanya Tetap Nikmat