Sebab dua hal tersebut merupakan perwujudan atas harapan pernikahan yang bahagia dan pasangan yang selalu lekat.
"Dua kata kunci dalam makanan hantaran itu pasti lekat dan pasti manis," kata Mur seperti melansir dari Kompas.com.
Jika merujuk pada hal tersebut, maka wajar apabila kue tradisional untuk hantaran umumnya terbuat dari beras ketan atau tepung ketan.
Mur menyebut setidaknya ada empat makanan yang wajib dibawa untuk hantaran yaitu wajik coklat, jenang, jadah, dan pisang raja.
Makanan yang tidak boleh atau dilarang untuk dibawa
Tak hanya itu, ada juga kudapan yang tak boleh dibawa untuk hantaran pernikahan, yaitu makanan bercita rasa pahit dan asam.
"Kalau pantang ya yang rasanya pahit sama asam," ungkap Mur.
Menurut penjelasan ringkas dari Mur, dua rasa ini bertentangan dengan filosofi makanan hantaran yang manis dan lengket.
Itulah sebabnya kamu tidak boleh membawanya untuk hantaran.
"Pakemnya terbuat dari gula, ketan, dan kelapa. Kalau asam dan pahit tidak boleh," tambahnya.
Kendati demikian Mur tidak menyebutkan secara pasti jenis makanan tersebut.
Intinya, hanyalah kudapan atau buah yang asam dan pahit.